Selasa, 19 Juni 2012
MACAM-MACAM SOSIALISASI
Macam-macam Sosialisasi
1. Berdasarkan berlangsungnya: sosialisasi yang disengaja/disadari dan tidak disengaja/tidak disadari.
Sosialisasi yang disengaja/disadari: Sosialisasi yang dilakukan secara sadar/disengaja: pendidikan, pengajaran, indoktrinasi, dakwah, pemberian petunjuk, nasehat, dll.
Sosialisasi yang tidak disadari/tidak disengaja: perilaku/sikap sehari-hari yang dilihat/dicontoh oleh pihak lain, misalnya perilaku sikap seorang ayah ditiru oleh anak laki-lakinya, sikap seorang ibu ditiru oleh anak perempuannya, dst.
2. Menurut status pihak yang terlibat: sosialisasi equaliter dan otoriter.
Sosialisasi equaliter berlangsung di antara orang-orang yang kedudukan atau statusnya
relatif sama, misalnya di antara teman, sesama murid, dan lain-lain, sedangkan sosialisasi
otoriter berlangsung di antara pihak-pihak yang status/kedudukannya berbeda misalnya
berlangsung antara orangtua dengan anak, antara guru dengan murid, antara pimpinan
dengan pengikut, dan lain-lain.
3. Menurut tahapnya: sosialisasi primer dan sekunder.
Sosialisasi primer dialami individu pada masa kanak-kanak, terjadi dalam lingkungan
keluarga, individu tidak mempunyai hak untuk memilih agen sosialisasinya, individu
tidak dapat menghindar untuk menerima dan menginternalisasi cara pandang keluarga
Sosialisasi sekunder berkaitan dengan ketika individu mampu untuk berinteraksi dengan
orang lain selain keluarganya.
4. Berdasarkan caranya: sosialisasi represif dan sosialisasi partisipatoris/Pola Sosialisasi
Apabila mengacu pada cara-cara yang dipakai dalam sosialisasi , terdapat dua pola, yaitu
represif, dan partisipatoris.
Sosialisasi Represif menekankan pada:
(1) penggunaan hukuman,
(2) memakai materi dalam hukuman dan imbalan,
(3) kepatuhan anak pada orang tua,
(4) komunikasi satu arah (perintah),
(5) bersifat nonverbal,
(6) orang tua sebagai pusat sosialisasi sehingga keinginan orang tua menjadi penting, dan
(7) keluarga menjadi significant others.
Sedangkan sosialisasi partisipatoris menekankan pada
(1) individu diberi imbalan jika berkelakuan baik,
(2) hukuman dan imbalan bersifat simbolik,
(3) anak diberi kebebasan,
(4) penekanan pada interaksi,
(5) komunikasi terjadi secara lisan/verbal,
(6) anak pusat sosialisasi sehingga keperluan anak dianggap penting, dan
(7) keluarga menjadi generalized others.
Adapun tipe-tipe sosialisasi antara lain sebagai berikut ini :
a. Informal
Sosialisai yang bersifat informal merupakan sosialisasi yang terdapat di masyarakat ataupun dalam pergaulan yang bersifat kekeluargaan seperti antara teman, sesama anggota klub dan kelompok-kelompok sosial yang ada di dalam
masyarakat.
b. Formal
Sosialisasi formal ialah sosialisasi yang terjadi melalui lembaga-lembaga resmi seperti, sekolah, perguruan tinggi, madrasah, kantor, dan lain-lain.
DASAR DASAR AKUNTANSI
MODUL
DASAR-DASAR AKUNTANSI
JURUSAN AGRIBISNIS DAN AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG
2009
DAFTAR ISI
Tujuan Instruksional Umum :
Diakhir praktikum diharapkan mahasiswa dapat mengerjakan neraca lajur dengan bantuan microsoft excel.
Kegiatan 1. Akuntansi dan Lingkungannya
Kegiatan 2. Dasar- dasar Prosedur Pembukaan
Kegiatan 3. Jurnal dan Posting
Kegiatan 4. Penyesuaian Pembukaan
Kegiatan 5. Neraca Lajur
I. AKUNTANSI DAN LINGKUNGANNYA
DEFINISI AKUNTANSI
Definisi akuntansi dapat dirumuskan dari dua sudut pandang, yaitu definisi dari sudut pemakai jasa akuntansi, dan dari sudut proses kegiatannya.
Definisi dari Sudut Pemakai
Ditinjau dari sudut pemakainya, akuntansi dapat didefinisikan sebagai "suatu disiplin yang menyediakan informasi yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan secara efisien dan mengevaluasi kegiatan-kegiatan suatu orga¬nisasi". Informasi yang dihasilkan akuntansi diperlukan untuk :
1. Membuat perencanaan yang efektif, pengawasan dan pengambilan
keputusan oleh manajemen; dan
2. Pertanggungjawaban organisasi kepada para investor, kreditur, badan
pemerintah dan sebagainya.
Dari definisi ini dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut:
1. Akuntansi diselenggarakan dalam suatu organisasi (biasanya berupa organisasi perusahaan). Informasi akuntansi yang dihasilkan adalah informasi tentang organisasi
2. Informasi akuntansi sangat penting dalam menyelenggarakan kegiatan perusahaan. Informasi ini digunakan dalam pengambilan keputusan intern organisasi (oleh manajemen yaitu orang yang diberi tugas untuk memimpin perusahaan), dan juga untuk pengambilan keputusan oleh pihak ekstern organisasi (oleh investor, yaitu : orang-orang yang menanamkan uangnya dalam perusahaan untuk mendapatkan laba; oleh kreditur, yaitu : orang-orang yang memberi pinjaman kepada perusahaan dan pihak lainnya).
Definisi dari Sudut Proses Kegiatan
Apabila ditinjau dari sudut kegiatannya, akuntansi dapat didefinisikan sebagai “ proses pencatatan, penggolongan, peringkasan, pelaporan, dan penganalisisan data keuangan suatu organisasi". Definisi ini menunjukkan bahwa kegiatan akuntansi merupakan tugas yang kompleks dan menyangkut bermacam-macam kegiatan. Pada dasarnya akuntansi harus:
1. Mengidentifikasikan data mana yang berkaitan atau relevan dengan keputusan yang akan diambil.
2. Memproses atau menganalisis data yang relevan.
3. Mengubah data menjadi informasi yang dapat digunakan untuk peng¬
ambilan keputusan.
HUBUNGAN ANTARA HARTA DAN SUMBER-SUMBER HARTA
Harta perusahaan bisa berasal dari pemilik perusahaan yang disebut modal, dan bisa juga berasal dari pinjaman (dari luar perusahaan) yang di¬sebut kewajiban.
HARTA = KEWAJIBAN + MODAL
LAPORAN KEUANGAN DAN PERSAMAAN AKUNTANSI
Fungsi utama akuntansi adalah menyediakan laporan-laporan periodik untuk manajemen, investor, kreditur,dan pihak-pihak lain di luar perusahaan. Laporan keuangan utama yang dihasilkan dari proses akuntansi adalah neraca dan laporan rugi laba. Neraca dibuat dengan maksud untuk menggambarkan posisi keuangan suatu organisasi pada suatu saat tertentu, sedangkan laporan rugi-laba menggam¬barkan hasil--hasil usaha yang dicapai dalam suatu periode waktu tertentu. Pada umumnya kedua laporan ini disusun setahun sekali (tahunan), namun tidak jarang dijumpai pula perusahaan yang menyusun laporan keuangan tiap kuartal, bahkan tiap bulan.
NERACA
Neraca atau sering disebut juga laporan posisi keuangan adalah suatu daftar yang menggambarkan aktiva (harta kekayaan), kewajiban dan modal yang dimiliki oleh suatu perusahaan pada suatu saat tertentu. Judul suatu neraca terdiri atas : (1) nama organisasi atau perusahaan, (2) nama laporan (dalam hal ini neraca), dan (3) tanggal neraca. Badan atau isi laporan terdiri atas tiga bagian yaitu: aktiva, kewajiban, dan modal. Sisi sebelah kanan neraca biasa juga di¬sebut pasiva yang terdiri atas dua bagian yaitu kewajiban pada kreditur (utang) dan kewajiban pada pemilik (modal). Hal yang paling penting untuk diperhatikan dalam laporan ini ialah bahwa jumlah aktiva selalu sama dengan jumlah pasiva (kewajiban dan modal). Keseimbangan ini biasanya digambarkan sebagai suatu persamaan akuntansi, yaitu suatu persamaan yang menunjukan bahwa jumlah semua harta atau sumber-sumber yang tercantum pada sisi kiri adalah berasal dari kreditur dan pemilik. Sebaliknya jumlah kontribusi kreditur dan pemilik harus sama dengan jumlah harta perusahaan.
Aktiva
Adalah : sumber-sumber ekonomi (harta) yang dimiliki perusahaan. Ada kekayaan yang berupa barang berwujud seperti tanah, gedung dan mesin. Ada puia yang berupa tagihan yang dalam akuntansi disebut piutang dagang, dan ada pula yang berbentuk pembayaran di muka (uang muka) atas jasa tertentu yang baru akan diterima di masa yang akan datang seperti premi asuransi diba-yar di muka. Aktiva dican-tumkan dalam neraca dengan urut-urutan yang sudah tertentu yang dimulai dengan aktiva lancar (kas, piutang dagang, persediaan dan sebagainya) dan diikuti dengan aktiva-aktiva yang bersifat lebih permanen (tanah, gedung, mesin dan sebagainya).
Kewajiban
Kewajiban adalah utang yang harus dibayar oleh perusahaan dengan uang atau jasa pada suatu saat tertentu di masa yang akan datang. Dengan kata lain, kewajiban merupakan tagihan para kreditur kepada perusahaan. Kewa¬jiban dilaporkan dalam neraca menurut urutan saat pelunasannya. Pertama-tama dicantumkan kewajiban jangka pendek seperti utang dagang kepada kreditur, utang wesel yang ditarik untuk pinjaman jangka pendek dan ke¬wajiban jangka pendek lainnya. Di bawah kewajiban jangka pendek (atau di¬sebut juga kewajiban lancar) dicantumkan kewajiban jangka panjang. Contoh kewajiban jangka panjang misalnya utang hipotik dan utang obligasi yang biasanya harus dibayar seluruhnya dalam beberapa tahun di masa yang akan datang.
Modal
Modal dicantumkan dalam neraca di bawah kewajiban. Modal pada hakikatnya merupakan hak pemilik perusahaan atas kekayaan (aktiva) per¬usahaan. Besarnya hak pemilik sama dengan aktiva bersih perusahaan, yaitu selisih antara aktiva dan kewajiban. Dengan demikian jumlah modal merupakan sisa yaitu hak atas sisa aktiva setelah dikurangi kewajiban ke¬pada para kreditur.
Laporan Rugi-Laba
Laporan Rugi-Laba disusun untuk menggambarkan hasil operasi perusahaan dalam suatu periode waktu tertentu. Dengan kata lain, laporan rugi-laba menggambarkan keberhasilan atau kegagalan operasi perusahaan dalam upaya mencapai tujuannya. Hasil operasi perusahaan diukur dengan membandingkan antara pendapatan perusahaan dengan biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh pendapatan tersebut. Apabila pendapatan lebih besar daripada biaya, maka dikatakan bahwa perusahaan memperoleh laba, dan bila terjadi sebaliknya (pendapatan lebih kecil daripada biaya) maka perusa¬haan menderita rugi. Laporan Rugi-Laba harus diberi judul, yang terdiri atas: nama perusa¬haan, nama laporan (dalam hal* ini "Laporan Rugi-Laba"), dan periode laporan. Isi laporan rugi laba terdiri atas tiga komponen pokok, yakni: penda¬patan, biaya dan laba atau rugi. Pendapatan adalah aliran penerimaan kas atau harta lain yang diterima dari konsumen sebagai hasil penjualan barang atau pemberian jasa. Biaya adalah harga pokok barang yang dijual dan jasa-jasa yang dikonsumsi untuk menghasilkan pendapatan.
Laba (atau rugi) adalah selisih lebih (atau kurang) antara pendapatan dengan biaya.
Laporan Perubahan Modal
Hasil operasi perusahaan yang berupa laba atau rugi akan berpengaruh ter-hadap modal pemilik. Apabila perusahaan memperoleh laba, maka laba ter¬sebut akan menambah modal pemilik. Sebaliknya jika perusahaan mende¬rita rugi, maka modal pemilik menjadi berkurang. Modal pemilik dapat juga berubah karena adanya tambahan investasi yang dilakukan oleh si pemilik, atau karena pemilik mengambil harta perusahaan untuk keperiuan pribadi. Dengan demikian modal pemilik akan bertambah : (1) karena adanya tam¬bahan investasi oleh pemilik (2) karena perusahaan mendapat laba. Di lain pihak modal pemilik akan berkurang : (1) karena pemilik melakukan pengam¬bilan harta perusahaan untuk keperiuan pribadi (disebut pengambilan prive), dan (2) karena perusahaan menderita rugi. Ihformasi tentang perubahan modal pemilik biasanya dituangkan dalam sebuah laporan yang disebut la¬poran perubahan modal. Daiam laporan ini digambarkan alasan yang menjadi penyebab terjadinya perubahan jumlah modal pemilik.
SOAL 1
Rahmawati AGRO FRESH adalah perusahaan perseorangan milik Ny.Rahmawati. Pada saat ini perusahaan tersebut masih menyewa gedung dan peralatan yang diperlukannya, tetapi telah memiliki sebidang tanah yang kelak bisa digunakan untuk tempat pembangunan gedung. Harta dan kewajiban perusahaan per 1 Januari 2005 adalah sebagai berikut : Kas, Rp 9.400.000,00; Piutang Dagang, Rp 4.750.000,00; Perlengkapan, Rp 560.000,00; Tanah Rp 15.000.000,00; Utang Dagang, Rp 3.880.000,00. Transaksi-transaksi yang terjadi selama bulan Januari 2005 adalah sebagai berikut :
(a) Dibayar sewa bulan Januari, Rp 1.250.000,00.
(b) Dikirimkan faktur tagihan kepada konsumen yang telah menggu¬nakan jasa secara kredit, Rp 6.450.000,00.
(c) Dibayar utang kepada kreditur, Rp 1.680.000,00.
(d) Dibeli perlengkapan secara kredit, Rp 310.000,00.
(e) Diterima pembayaran dari konsumen yang telah menggunakan jasa secara tunai, Rp 3.600.00,00.
(f) Diterima pembayaran dari debitur yang telah menggunakan jasa secara kredit, Rp 3.750.000,00.
(g) Dibayar biaya-biaya berikut: biaya gaji pegawai; Rp 1.300.00,00; biaya pengangkutan, Rp 725.000,00; biaya listrik, Rp 510.0.00,00; macam-macam biaya Rp 190.000,00.
(h) Ditetapkan bahwa pemakaian biaya perlengkapan selama bulan janua ri adalah Rp 570.000,00.
Diminta :
1) Tentukan jumlah modal Ny.Rahmawati per 1 Januari 2005.
2) Tentukan harta, kewajiban, dan modal per 1 Januari 2005 dalam bentuk persamaan akuntansi; selanjutnya tunjukkan pertambahan dan pe-ngurangan yang disebabkan oleh tiap transaksi, dan tetapkan saldo yang baru sesudah terjadi suatu transaksi. Jelaskan penyebab penambahan dan pengurangan atas modal pada kolom paling kanan.
3) Buatlah :
(a) laporan rugi-laba bulan Januari
(b) laporaan perubahan modal bulan Januari, dan
(c) neraca per 30 Januari 2005.
Soal 2
Freshty APPLE adalah sebuah perusahaan perseorangan milik Tuan Darmawan yang mempunyai harta dan kewajiban perusahaan per 1 September 2008 adalah sebagai berikut:
Kas Rp. 10.400.000
Piutang Dagang Rp. 5.750.000
Perlengkapan Rp. 1.560.000
Tanah Rp. 16.000.000
Utang Dagang Rp. 4.880.000
Transaksi-transaksi yang terjadi selama bulan September 2008 adalah sebagai berikut :
a Dibayar utang kepada kreditur Rp. 2.680.000
b. Dibeli perlengkapan secara kredit Rp. 1.310.000
c. Dibayar sewa bulan September Rp. 2.250.000
d. Dibayar biaya-biaya berikut : biaya pengangkutan Rp. 1.725.000, biaya gaji pegawai Rp. 2.300.000 dan biaya listrik Rp 1.510.000
e. Pemakaian biaya perlengkapan selama bulan September adalah Rp. 1.570.000
f. Dikirimkan faktur tagihan kepada konsumen yang telah mengambil produk secara kredit Rp. 7.450.000
g. Diterima pembayaran dari konsumen secara tunai Rp. 4.600.000
Diminta :
1. Tentukan jumlah modal Darmawan per 1 September 2008
2. Buatlah laporan rugi-laba, laporan perubahan modal dan neraca per 30 September 2008
II. DASAR - DASAR PROSEDUR PEMBUKAAN
REKENING SEBAGAI ALAT PENCATATAN
Rekening adalah suatu alat untuk mencatat transaksi-transaksi keuangan yang bersangkutan dengan aktiva, kewajiban, modal, pendapatan, dan biaya. Tujuan pemakaian rekening adalah untuk mencatat data yang akan menjadi dasar penyusunan laporan-laporan keuangan. Rekening memberikan informasi tentang operasi-operasi perusahaan dari hari ke hari. Sebagai contoh, misalnya dari rekening dapat diketahui jumlah piutang perusahaan 'kepada para debitur, jumlah kewajiban perusahaan kepada para kreditur, harga beli aktiva yang dimiliki perusahaan, sumber-sumber dan besamya pendapatan.
Dengan menggunakan rekening maka transaksi-transaksi yang terjadi dalam suatu perusahaan dapat dicatat secara tepat dan lengkap.
Jumlah rekening yang perlu diadakan dalam pembukuan suatu per¬usahaan tergantung kepada kebutuhan. Kumpulan rekening yang digunakan dalam pembukuan suatu perusahaan disebut buku besar atau ledger. Buku besar dapat berupa sebuah "buku" yang halaman-halamannya berfungsi sebagai rekening, atau bisa juga berupa kumpulan kartu. Dalam buku besar biasanya rekening-rekening disusun dengan urutan tertentu, yaitu rekening-rekening untuk neraca disusun paling depan, dan sesudah itu barulah reke¬ning-rekening yang akan dicantumkan dalam laporan rugi-laba
PENGGOLONGAN REKENING
Pada pokoknya rekening-rekening dibagi atas 2 golongan besar, yaitu:
1. Rekening-rekening neraca ( rekening riil), yaitu : rekening-rekening yang pada akhir periode akan dilaporkan di dalam neraca. Rekening neraca (rekening riil) ialah rekening-rekening aktiva (harta), rekening-rekening kewajiban (utang), dan rekening-rekening modal.
2. Rekening - rekening rugi - laba ( rekening nominal ), yaitu : rekening-rekening yang pada akhir periode akan dilaporkan dalam laporan rugi-laba. Rekening ini meliputi rekening pendapatan dan rekening biaya.
SOAL 1
Tuan Youlim, SP mendirikan sebuah biro konsultan pertanian. Berikut ini adalah transaksi-transaksi yang dilakukan selama bulan April 2005 (bulan pertama operasi perusahaan) adalah :
(a) Nasir memulai perusahaannya dengan menyerahkan uang tunai Rp 12.000.000,00, dan sebuah mobil yang bernilai Rp 6.000.000,00 sebagai setoran modalnya.
(b) Dibayar sewa kantor bulan April, Rp 400.000,00.
(c) Dibeli peralatan kantor secara kredit, Rp 2.500.000,00.
(d) Diterima pendapatan jasa perencanaan, Rp 600.000,00.
(e) Dibayar biaya pemasangan iklan pada surat kabar, Rp 100.000,00.
(f) Dikirimkan faktur tagihan kepada seorang konsumen yang menggunakan jasa perusahaan
secara kredit, Rp 800.000,00.
(g) Dibayar premi asuransi untuk 2 tahun, Rp 400.000(00.
(h) Dibayar angsuran utang yang timbul karena pembelian peralatan kantor secara kredit, Rp 1.000.000,90. (Lihat transaksi c).
(i) Diterima pendapatan jasa perencanaan, Rp500.000,00.
(j) Diterima angsuran dari seorang konsumen yang menggunakan jasa secara kredit (lihat transaksi f), Rp 600.000,00.
(k) Tuan Youlim, SP mengambil uang untuk keperluan pribadi, Rp 300.000,00.
(I) Dibayar gaji pegawai, Rp 700.000,00.
Diminta:
(1) Buatlah rekening - rekening T berikut ini: Kas; Piutang Dagang; Asuransi Dibayar di Muka; Peralatan Kantor; Kendaraan; Utang Dagang; Modal Nasir; Prive Tuan Youlim, SP; Pendapatan Jasa Perencanaan; Biaya Gaji; Biaya Sewa; dan Biaya Advertensi. Catatlah transaksi-transaksi di atas secara langsung ke dalam rekening-rekening T tersebut.
(2) Tentukan saldo setiap rekening dan susunlah neraca saldo per 30 April 2005.
SOAL 2
Berikut transaksi-transaksi dari sebuah persewaan mobil pick up milik Huda yang terjadi selama bulan Agustus 2008 ( bulan pertama beroperasi ).
a) Sebagai setoran modalnya, menyerahkan uang tunai Rp. 10.000.000,00 dan 3 buah mobil yang bernilai Rp. 150.000.000,00
b) Dibayar oli untuk keperluan perawatan mobil seharga Rp. 1.000.000,00
c) Dikirimkan tagihan ke Andi yang telah menyewa mobil selama beberapa hari senilai
Rp. 2.000.000,00
d) Huda mengambil uang untuk keperluan pribadi sebesar Rp. 3.000.000,00
e) Dibeli secara kredit sebuah peralatan kantor dari toko ABC seharga Rp. 2.500.000,00
f) Diterima pendapatan jasa persewaan Rp. 1.300.000,00
g) Dibayar gaji pegawai Rp. 900.000,00
h) Diterima pembayaran dari Andi
i) Dibayar angsuran kepada toko ABC sebesar Rp. 750.000,00
j) Dibayar biaya telepon sebesar Rp. 450.000,00
Diminta
1. Catatlah transaksi diatas pada rekening T yang bersangkutan
2. Buatlah neraca saldo per 31 Agustus 2008
III. JURNAL DAN POSTING
Jurnal adalah alat untuk mencatat transaksi perusahaan yang dilakukan secara kronologis (berdasarkan urut waktu terjadinya) dengan menunjukkan rekening yang harus didebet dan dikredit beserta jumlah rupiahnya masing-masing. Setiap transaksi yang terjadi dalam perusahaan, sebelum dibukukan ke buku besar, harus dicatat dahulu dalam jurnai. Oleh karena itu buku jurnal sering disebut sebagai buku catatan pertama (book of original entry).
Posting adalah proses memindahkan ayat-ayat jurnal yang telah dibuat dalam buku jurnal ke buku besar disebut posting, yaitu memindahkan jumlah dalam kolom debet jurnal ke dalam sisi debet rekening dan memindahkan jumlah dalam kolom kredit jurnal ke dalam sisi kredit rekening. Seperti telah diuraikan di atas, nama rekening yang diposting di buku besar harus sesuai dengan nama rekening yang tertulis di dalam jurnal. Urut-urutan kegiatan memindahkan ke rekening buku besar ini harus sejalan dengan urut-urutan mendebit dan mengkredit dari jurnal. Dalam perusahaan-perusahaan besar biasanya posting ke buku besar dilakukan dengan menggunakan mesin pembukuan atau secara otomatis dilakukan dengan komputer.
SOAL 1
Perusahaan KUTA Agribis didirikan pada tanggal 1 Juli 2003 oleh Tuan Irham. Transaksi – transaksi yang terjadi selama bulan pertama operasinya adalah sebagai berikut :
a. Tuan Irham menyerahkan hartanya kepada perusahaan berupa uang tunai sebesar Rp 25.000.000,00 dan sebuah mobil yang berharga Rp. 9.000.000,00
b. Dibayar sewa kantor untuk satu bulan sebesar Rp 1.500.000,00
c. Dibeli peralatan kantor secara kredit Rp 2.500.000,00
d. Diterima komisi penjualan sebesar Rp 750.000,00.
e. Dibayar biaya iklan Rp. 250.000,00
f. Diperoleh pendapatan sebesar Rp. 2.000.000,00 tetapi uangnya belum diterima.
g. Dibayar premi asuransi untuk masa tiga tahun Rp. 750.000,000
h. Dilakukan pembayaran atas pembelian peralatan kantor yang dilakukan sebelumnya (lihat c) sebesar Rp. 1.000.000,00
i. Diterima komisi penjualan sebesar Rp. 850.000,00
j. Diterima kas dari pendapatan pada butir f diatas
k. Tn. Irham mengambil uang perusahaan untuk keperluan pribadi sebesar Rp. 650.000,00
Diminta :
1. Buatlah jurnal untuk mencatat semua transaksi di atas !
2. Gunakan rekening T sebagai berikut ; Kas; Piutang Dagang; Asuransi Dibayar Dimuka; Peralatan Kantor; Kendaraan Bermotor; Utang Dagang; Modal Ir. Irham; Prive Ir.Irham; Pendapatan; Biaya Gaji; Biaya Sewa; dan Biaya Advertensi. Bukukan jurnal tersebut diatas ke dalam rekening yang bersangkutan.
SOAL 2
Perusahaan Fresh VEGETABLE Makmur didirikan pada tanggal 1 Januari 2008 oleh Tuan Hamid. Transaksi-transaksi yang terjadi selama bulanpertama operasinya adalah sebagai berikut :
a. Tuan Hamid menyerahkan hartanya kepada perusahaan berupa uang tunai sebesar Rp 25.000.000,00 dan sebuah mobil yang berharga Rp. 9.000.000,00
b. Dibeli peralatan kantor secara kredit Rp 3.000.000,00
c. Dibayar premi asuransi untuk masa tiga tahun Rp 750.000,00
d. Diperoleh pendapatan sebesar Rp 3.000.000,00 tetapi uangnya belum diterima
e. Dibayar sewa kantor untuk satu bulan sebesar Rp 1.000.000,00
f. Diterima komisi penjualan sebesar Rp 1.000.000,00
g. Dibayar biaya iklan Rp 500.000,00
h. Diterima kas dari pendapatan pada butir d di atas
i. Dilakukan pembayaran atas pembelian peralatan kantor yang dilakukan sebelumnya (lihat b) sebesar Rp 1.000.000,00
j. Tuan Hamid mengambil uang perusahaan untuk keperluan pribadi sebesar Rp 650.000,00
Diminta :
1. Buatlah jurnal untuk mencatat semua transaksi di atas !
2. Gunakan rekening T sebagai berikut :
Kas, Piutang dagang, Asuransi dibayar di muka, Peralatan kantor, Kendaraan Bermotor, Utang dagang, Modal Tn. Hamid, Prive Tn. Hamid, Pendapatan, Biaya gaji, Biaya sewa, dan Biaya advertensi.
Bukukan jurnal tersebut di atas ke dalam rekening yang bersangkutan
IV. PENYESUAIAN PEMBUKUAN
Pembuatan penyesuaian pada umumnya berkaitan dengan penentuan laba bersih perusahaan. Seperti kita ketahui, tujuan utama perusahaan adalah mendapatkan laba, sehingga penentuan laba yang tepat adalah merupakan salah satu fungsi akuntansi yang sangat penting. Sehubungan dengan hal ini dalam akuntansi dikenal beberapa konsep dan prinsip yang erat kaitannya dengan penentuan laba yang akan diterangkan dalam uraian berikut, yaitu konsep akuntansi akrual, periode akuntansi, prinsip pendapatan, dan prinsip mempertandingkan.
Tujuan proses penyesuaian adalah :
1) Agar setiap rekening riil, khususnya rekening-rekening aktiva dan rekening-rekening utang, menunjukkan jumlah yang sebenarnya pada akhir periode.
2) Agar setiap rekening nominal (rekening-rekening pendapatan dan rekening-rekening biaya) menunjukkan pendapatan dan biaya yang seharusnya diakui dalam suatu periode.
Saldo-saldo di dalam neraca saldo biasanya memerlukan penyesuaian untuk mengakui hal-hal
sebagai berikut :
1) Piutang Pendapatan; yaitu : pendapatan yang sudah menjadi hak perusahaan tetapi belum dicatat.
2) Utang Biaya; yaitu : biaya-biaya yang sudah menjadi kewajiban perusahaan tetapi belum dicatat.
3) Pendapatan Diterima di Muka; yaitu : pendapatan yang sudah diterima tetapi sebenarnya merupakan pendapatan untuk periode yang akan datang.
4) Biaya Dibayar di Muka; yaitu : biaya-biaya yang sudah dibayar tetapi sebenarnya harus dibebankan pada periode yang akan datang.
5) Kerugian Piutang; yaitu : taksiran kerugian yang timbul karena adanya piutang yang tidak bisa ditagih.
6) Depresiasi (Penyusutan); yaitu : penyusutan aktiva tetap yang harus dibebankan pada suatu periode akuntansi.
7) Biaya Pemakaian Perlengkapan; yaitu : bagian dari harga beli perlengkapan yang telah dikonsumsi selama periode akuntansi.
SOAL 1
Perusahaan Jasa Laris Manis mempunyai neraca saldo sebagai berikut :
Perusahaan Jasa Laris Manis
"Neraca Saldo"
30 November 2004
Kas
Rp 6.200.000,00
Piutang Dagang 2.240.000,00
Bunga Dibayar di MuKa 50.000,00
Sewa Dibayar di Muka 900.000,00
Perlengkapan Kantor 265.000,00
Peralatan Kantor 6.600.000,00
Utang Wesel Rp 3.000.000
Utang Dagang 1.800.000
Modal Tuan Waluyan 10.000.000
Pendapatan Komisi 5.700.000
Pendapatan Sewa' 180.000
Biaya Perlengkapan 3.900.000,00
Biaya Pemeliharaan 80.000,00
Biaya Iklan 395.000,00
Biaya Telepon
50.000,00
Rp 20.680.000,00
Rp 20.680.000
Perusahaan mulai beroperasi tanggai 1 Nopember 2004, dan membuat jurnal penyesuaian setiap akhir hulan. Informasi untuk pembuatan penyesuaian pada tanggai 30 Nopember 2004:
a. Harga perolehan perlengkapan yang ada pada akhir bulan berjumlah Rp 160.000,00.
b. Pada tanggai 1 Nopember 2004, perusahaan memperoleh pinjaman bank sebesar Rp 3.000.000,00 dengan bunga per tahun 10%. Jatuh tempo pinjaman tersebut adalah tanggai 1 Pebruari 2005. Bunga dibayar setiap tanggal 1 Nopember.
c. Biaya gaji untuk bulan Nopember yang belum dibayar berjumlah Rp 310.000,00.
d. Sewa kantor sebulan Rp 300.000,00. Perusahaan melakukan pembayaran sewa tersebut 3 bulan sekaligus pada tanggai 1 Nopember yaitu sebesar Rp 900.000,00.
e. Peralatan kantor dibeli pada tanggai 1 Nopember. Peralatan ini diperkirakan akan mempunyai umur ekonomis 10 tahun dan tidak mempunyai nilai residu (nilai sisa).
Diminta:
1. Buatlah Jurnal penyesuaian yang diperlukan pada tanggal 30 Nopember2004.
2. Hitung jumlah laba bersih yang diperoleh pada bulan Nopember.
3. Susunlah laporan perubahan modal tuan Waluyan, setelah terjadinya transaksi diatas.
SOAL 2
Perusahaan Catur Agroutama memiliki neraca saldo sebagai berikut :
Perusahaan Catur Agroutama
"Neraca Saldo"
30-Nov-07
Kas Rp11.300.000
Piutang Dagang 5.450.000
Bunga Dibayar Di Muka 200.000
Sewa dibayar Di muka 2.700.000
Perlengkapan Kantor 375.000
Peralatan Kantor 8.800.000
Utang wesel Rp 4.750.000
Utang Dagang 5.500.000
Modal tuan Handono 20.000.000
Pendapatan Komisi 3.125.000
Pendapatan Sewa 4.200.000
Biaya perlengkapan 4.250.000
Biaya Pemeliharaan 1.500.000
Biaya Iklan 2.000.000
Biaya Telepon 1.000.000
Rp 37.575.000 Rp 37.575.000
Perusahaan mulai melakukan aktifitasnya pada tanggal 1 november 2007, lalu membuat jurnal penyesuaian pada setiap akhir bulan. Selama bulan Nvember telah terjadi beberapa transaksi-ransaksi sehingga di perlukan penyesuaian.informasi untuk pembuatan penyesuaian tertanggal 30 November 2007 yaitu:
1. Biaya gaji untuk bulan November yang belum di bayar berjumlah Rp 525.000
2. Pada tanggal 1 November 2007, perusahaan memperoleh pinjaman bank sebesar Rp 3.600.000 dengan bunga pertahun 12 %. Pinjaman tersebut jatuh tempo pada tanggal 1 Mret 2008 Bunga di bayar setiap tanggal 1 November
3. Sewa kantor sebulan Rp 1.200.000. Perusahaan melakukan pembayaran sewa tersebut 6 bulan sekaligus pada tanggal 1 November yaitu Rp 7.200.000
4. Harga perolehan peralatan kantor yang ada pada akhir bulan berjumlah Rp 6.250.000
5. Perlengkapan kantor di beli pada tanggal 1 november, peralatan ini di perkirakan akan mempunyai umur ekonomis 5 tahun dan tidak mempunyai nilai residu (nilai sisa).
Diminta :
1. Buatlah jurnal penyesuaian yang diperlukan pada tanggal 30 November 2007.
2. Hitunglah jumlah laba bersih yang diperoleh pada bulan November.
3. Susunlah laporan perubahan modal tuan Handono, setelah terjadinya transaksi diatas
V. NERACA LAJUR
Neraca lajur adalah suatu kertas berkolom-kolom (berlajur-lajur) yang dirancang untuk menghimpun semua data akuntansi yang dibutuhkan pada saat perusahaan akan menyusun laporan-laporan keuangan dengan cara yang sistematis. Sebenarnya neraca lajur lebih tepat disebut sebagai kertas kerja yang digunakan sebagai alat pembantu dalam menyusun laporan-laporan keuangan. Neraca lajur tidak merupakan bagian dari catatan-catatan akuntansi yang formal. Oleh karena sifatnya tidak formal, maka penyusunannya dapat juga dilakukan dengan menggunakan pensil, sehingga lebih mud* dikoreksi apabila terjadi kesalahan.
Neraca lajur sangat bermanfaat untuk memeriksa data yang akan sajikan dalam laporan keuangan. Dalam neraca lajur, saldo rekening-rekening buku besar disesuaikan, diseimbangkan dan disusun menurut cara-cara yang sesuai dengan penyusunan rekening-rekening dalam laporan keuangan. Pemakaian neraca lajur juga dapat menunjukkan bahwa prosedur-prosedur yang perlu dilakukan untuk menyusun laporan keuangan telah dilaksanakan seluruhnya.
Neraca lajur bukan laporan keuangan. Oleh karena itu neraca laji tidak perlu diberikan pada pihak luar. Perlu disadari pula bahwa neraca laji tidak dapat menggantikan kedudukan catatan-catatan akuntansi atau laporar laporan keuangan, melainkan semata-mata hanya merupakan alat pembanu untuk menyusun laporan keuangan.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan pembuatan neraca lajur adalah:
1) Untuk memudahkan penyusunan laporan keuangan.
2) Untuk menggolongkan dan meringkas informasi dari neraca saldo dan data penyesuaian, sehingga merupakan persiapan sebelum disusun la¬poran keuangan yang formal.
3) Untuk mempermudah menemukan kesalahan yang mungkin dilakukan dalam membuat jurnal penyesuaian.
Prosedur dalam menyusun neraca lajur adalah :
1. Masukkan saldo-saldo rekening buku besar ke dalam kolom neraca saldo pada formulir neraca lajur.
2. Masukkan ayat-ayat jurnal penyesuaian ke dalam kolom penyesuaian
3. Mengisi kolom-kolom neraca saldo setelah disesuaikan
4. Memindahkan jjumlah-jumlah di dalam kolom-kolom neraca saldo setelah disesuaikan ke dalam kolom-kolom rugi & laba atau kolom-kolom neraca
5. Menjumlahkan kolom-kolom rugi-laba dan kolom-kolom neraca, memasukkan angkan laba bersih atau rugi bersih sebagai angka pengimbang ke dalam kedua pasang kolom di atas dan sekali lagi menjumlahlkan kolom-kolom tersebut.
SOAL 1
Perusahaan “MELATI “ Advertising mempunyai neraca saldo yang dibuat pada tanggal 30 September 2005 sebagai berikut:
Perusahaan “MELATI “ Advertising
Neraca Saldo
30 September 2005
Nama Rekening Debet Kredit
Kas
Piutang Dagang
Sewa Dibayar di Muka
Persediaan Perlengkapan Kantor Peralatan Kantor
Akumulasi Depr. Peralatan
Utang Dagang
Utang Wesel
Modal Tuan Handoko
Prive Tuan Handoko
Pendapatan
Biaya Sewa
Biaya Gaji
Biaya Lain-lain Rp 245.000,00 267.000,00 140.000,00
50.500,00
864.000,00
1.315.500,00
350.000,00 1.184.000,00 129.500,00
Rp 210.500,00 197.000,00 710.000,00 394.000,00
3.034.000,00
Rp 4.545.500,00 Rp 4.545.500,00
Informasi untuk penyesuaian :
a. Sewa dibayar di muka sebesar Rp 140.000,00 adalah untuk jangka waktu 4 bulan terhitung mulai 1 Agustus.
b. Dari perhitungan fisik terhadap persediaan perlengkapan menunjukkan bahwa persediaan perlengkapan yang ada pada tanggal 30 September 2005 berjumlah Rp14.500,00.
c. Depresiasi peralatan kantor untuk tahun 2005 adalah Rp 58.000,00
d. Bunga yang terutang pada tanggal 30 September 2005 berjumlah Rp 53.500,00.
Diminta :
1. Buatlah neraca lajur 10 kolom.
2. Susunlah laporan keuangan yang mencakup laporan rugi-laba, laporan perubahan modal, dan neraca.
SOAL 2
Perusahaan Jasa Pertamanan mempunyai neraca saldo yang dibuat pada tanggal 30 Juni 2005 sebagai berikut:
Perusahaan Jasa Pertamanan
Neraca Saldo
30 Juni 2005
Nama Rekening Debet Kredit
Kas
Piutang Dagang
Persediaan Perlengkapan
Peralatan Kantor
Utang Dagang
Utang Bank
Modal Tuan Jaya
Prive Tuan Jaya
Pendapatan Jasa
Biaya Sewa
Biaya Gaji
Biaya lain-lain
Biaya Lain-lain Rp 1.385.000,00
165.000,00
270.000,00
150.500,00
1.174.000,00
545.000,00
1.200.000,00
79.500,00
Rp 210.500,00 1.000.000,00
675.000,00
3.083.500,00
Rp 4.969.000,00 Rp 4.969.000,00
Informasi untuk penyesuaian :
a. Peralatan kantor akan dipakai selama 3 tahun. Depresiasi peralatan kantor untuk bulan Desember 2005 adalah Rp 35.000,00
b. Belum dibayar biaya gaji bulan Juni 2005 sebesar Rp 434.000,00
c. Biaya bunga bank bulan Juni 2005 belum dibayar dengan biaya bunga 12% setahun.
d. Perlengkapan yang ada pada tanggal 30 Juni 2005 tinggal Rp 235.000,00. Jumlah yang terpakai untuk kegiatan usaha selama bulan Juni 2008 sebesar Rp 35.000,00
Diminta :
1. Buatlah neraca lajur 10 kolom.
2. Susunlah laporan keuangan yang mencakup laporan rugi-laba, laporan perubahan modal, dan neraca.
MODUL
DASAR-DASAR AKUNTANSI
JURUSAN AGRIBISNIS DAN AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG
2009
DAFTAR ISI
Tujuan Instruksional Umum :
Diakhir praktikum diharapkan mahasiswa dapat mengerjakan neraca lajur dengan bantuan microsoft excel.
Kegiatan 1. Akuntansi dan Lingkungannya
Kegiatan 2. Dasar- dasar Prosedur Pembukaan
Kegiatan 3. Jurnal dan Posting
Kegiatan 4. Penyesuaian Pembukaan
Kegiatan 5. Neraca Lajur
I. AKUNTANSI DAN LINGKUNGANNYA
DEFINISI AKUNTANSI
Definisi akuntansi dapat dirumuskan dari dua sudut pandang, yaitu definisi dari sudut pemakai jasa akuntansi, dan dari sudut proses kegiatannya.
Definisi dari Sudut Pemakai
Ditinjau dari sudut pemakainya, akuntansi dapat didefinisikan sebagai "suatu disiplin yang menyediakan informasi yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan secara efisien dan mengevaluasi kegiatan-kegiatan suatu orga¬nisasi". Informasi yang dihasilkan akuntansi diperlukan untuk :
1. Membuat perencanaan yang efektif, pengawasan dan pengambilan
keputusan oleh manajemen; dan
2. Pertanggungjawaban organisasi kepada para investor, kreditur, badan
pemerintah dan sebagainya.
Dari definisi ini dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut:
1. Akuntansi diselenggarakan dalam suatu organisasi (biasanya berupa organisasi perusahaan). Informasi akuntansi yang dihasilkan adalah informasi tentang organisasi
2. Informasi akuntansi sangat penting dalam menyelenggarakan kegiatan perusahaan. Informasi ini digunakan dalam pengambilan keputusan intern organisasi (oleh manajemen yaitu orang yang diberi tugas untuk memimpin perusahaan), dan juga untuk pengambilan keputusan oleh pihak ekstern organisasi (oleh investor, yaitu : orang-orang yang menanamkan uangnya dalam perusahaan untuk mendapatkan laba; oleh kreditur, yaitu : orang-orang yang memberi pinjaman kepada perusahaan dan pihak lainnya).
Definisi dari Sudut Proses Kegiatan
Apabila ditinjau dari sudut kegiatannya, akuntansi dapat didefinisikan sebagai “ proses pencatatan, penggolongan, peringkasan, pelaporan, dan penganalisisan data keuangan suatu organisasi". Definisi ini menunjukkan bahwa kegiatan akuntansi merupakan tugas yang kompleks dan menyangkut bermacam-macam kegiatan. Pada dasarnya akuntansi harus:
1. Mengidentifikasikan data mana yang berkaitan atau relevan dengan keputusan yang akan diambil.
2. Memproses atau menganalisis data yang relevan.
3. Mengubah data menjadi informasi yang dapat digunakan untuk peng¬
ambilan keputusan.
HUBUNGAN ANTARA HARTA DAN SUMBER-SUMBER HARTA
Harta perusahaan bisa berasal dari pemilik perusahaan yang disebut modal, dan bisa juga berasal dari pinjaman (dari luar perusahaan) yang di¬sebut kewajiban.
HARTA = KEWAJIBAN + MODAL
LAPORAN KEUANGAN DAN PERSAMAAN AKUNTANSI
Fungsi utama akuntansi adalah menyediakan laporan-laporan periodik untuk manajemen, investor, kreditur,dan pihak-pihak lain di luar perusahaan. Laporan keuangan utama yang dihasilkan dari proses akuntansi adalah neraca dan laporan rugi laba. Neraca dibuat dengan maksud untuk menggambarkan posisi keuangan suatu organisasi pada suatu saat tertentu, sedangkan laporan rugi-laba menggam¬barkan hasil--hasil usaha yang dicapai dalam suatu periode waktu tertentu. Pada umumnya kedua laporan ini disusun setahun sekali (tahunan), namun tidak jarang dijumpai pula perusahaan yang menyusun laporan keuangan tiap kuartal, bahkan tiap bulan.
NERACA
Neraca atau sering disebut juga laporan posisi keuangan adalah suatu daftar yang menggambarkan aktiva (harta kekayaan), kewajiban dan modal yang dimiliki oleh suatu perusahaan pada suatu saat tertentu. Judul suatu neraca terdiri atas : (1) nama organisasi atau perusahaan, (2) nama laporan (dalam hal ini neraca), dan (3) tanggal neraca. Badan atau isi laporan terdiri atas tiga bagian yaitu: aktiva, kewajiban, dan modal. Sisi sebelah kanan neraca biasa juga di¬sebut pasiva yang terdiri atas dua bagian yaitu kewajiban pada kreditur (utang) dan kewajiban pada pemilik (modal). Hal yang paling penting untuk diperhatikan dalam laporan ini ialah bahwa jumlah aktiva selalu sama dengan jumlah pasiva (kewajiban dan modal). Keseimbangan ini biasanya digambarkan sebagai suatu persamaan akuntansi, yaitu suatu persamaan yang menunjukan bahwa jumlah semua harta atau sumber-sumber yang tercantum pada sisi kiri adalah berasal dari kreditur dan pemilik. Sebaliknya jumlah kontribusi kreditur dan pemilik harus sama dengan jumlah harta perusahaan.
Aktiva
Adalah : sumber-sumber ekonomi (harta) yang dimiliki perusahaan. Ada kekayaan yang berupa barang berwujud seperti tanah, gedung dan mesin. Ada puia yang berupa tagihan yang dalam akuntansi disebut piutang dagang, dan ada pula yang berbentuk pembayaran di muka (uang muka) atas jasa tertentu yang baru akan diterima di masa yang akan datang seperti premi asuransi diba-yar di muka. Aktiva dican-tumkan dalam neraca dengan urut-urutan yang sudah tertentu yang dimulai dengan aktiva lancar (kas, piutang dagang, persediaan dan sebagainya) dan diikuti dengan aktiva-aktiva yang bersifat lebih permanen (tanah, gedung, mesin dan sebagainya).
Kewajiban
Kewajiban adalah utang yang harus dibayar oleh perusahaan dengan uang atau jasa pada suatu saat tertentu di masa yang akan datang. Dengan kata lain, kewajiban merupakan tagihan para kreditur kepada perusahaan. Kewa¬jiban dilaporkan dalam neraca menurut urutan saat pelunasannya. Pertama-tama dicantumkan kewajiban jangka pendek seperti utang dagang kepada kreditur, utang wesel yang ditarik untuk pinjaman jangka pendek dan ke¬wajiban jangka pendek lainnya. Di bawah kewajiban jangka pendek (atau di¬sebut juga kewajiban lancar) dicantumkan kewajiban jangka panjang. Contoh kewajiban jangka panjang misalnya utang hipotik dan utang obligasi yang biasanya harus dibayar seluruhnya dalam beberapa tahun di masa yang akan datang.
Modal
Modal dicantumkan dalam neraca di bawah kewajiban. Modal pada hakikatnya merupakan hak pemilik perusahaan atas kekayaan (aktiva) per¬usahaan. Besarnya hak pemilik sama dengan aktiva bersih perusahaan, yaitu selisih antara aktiva dan kewajiban. Dengan demikian jumlah modal merupakan sisa yaitu hak atas sisa aktiva setelah dikurangi kewajiban ke¬pada para kreditur.
Laporan Rugi-Laba
Laporan Rugi-Laba disusun untuk menggambarkan hasil operasi perusahaan dalam suatu periode waktu tertentu. Dengan kata lain, laporan rugi-laba menggambarkan keberhasilan atau kegagalan operasi perusahaan dalam upaya mencapai tujuannya. Hasil operasi perusahaan diukur dengan membandingkan antara pendapatan perusahaan dengan biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh pendapatan tersebut. Apabila pendapatan lebih besar daripada biaya, maka dikatakan bahwa perusahaan memperoleh laba, dan bila terjadi sebaliknya (pendapatan lebih kecil daripada biaya) maka perusa¬haan menderita rugi. Laporan Rugi-Laba harus diberi judul, yang terdiri atas: nama perusa¬haan, nama laporan (dalam hal* ini "Laporan Rugi-Laba"), dan periode laporan. Isi laporan rugi laba terdiri atas tiga komponen pokok, yakni: penda¬patan, biaya dan laba atau rugi. Pendapatan adalah aliran penerimaan kas atau harta lain yang diterima dari konsumen sebagai hasil penjualan barang atau pemberian jasa. Biaya adalah harga pokok barang yang dijual dan jasa-jasa yang dikonsumsi untuk menghasilkan pendapatan.
Laba (atau rugi) adalah selisih lebih (atau kurang) antara pendapatan dengan biaya.
Laporan Perubahan Modal
Hasil operasi perusahaan yang berupa laba atau rugi akan berpengaruh ter-hadap modal pemilik. Apabila perusahaan memperoleh laba, maka laba ter¬sebut akan menambah modal pemilik. Sebaliknya jika perusahaan mende¬rita rugi, maka modal pemilik menjadi berkurang. Modal pemilik dapat juga berubah karena adanya tambahan investasi yang dilakukan oleh si pemilik, atau karena pemilik mengambil harta perusahaan untuk keperiuan pribadi. Dengan demikian modal pemilik akan bertambah : (1) karena adanya tam¬bahan investasi oleh pemilik (2) karena perusahaan mendapat laba. Di lain pihak modal pemilik akan berkurang : (1) karena pemilik melakukan pengam¬bilan harta perusahaan untuk keperiuan pribadi (disebut pengambilan prive), dan (2) karena perusahaan menderita rugi. Ihformasi tentang perubahan modal pemilik biasanya dituangkan dalam sebuah laporan yang disebut la¬poran perubahan modal. Daiam laporan ini digambarkan alasan yang menjadi penyebab terjadinya perubahan jumlah modal pemilik.
SOAL 1
Rahmawati AGRO FRESH adalah perusahaan perseorangan milik Ny.Rahmawati. Pada saat ini perusahaan tersebut masih menyewa gedung dan peralatan yang diperlukannya, tetapi telah memiliki sebidang tanah yang kelak bisa digunakan untuk tempat pembangunan gedung. Harta dan kewajiban perusahaan per 1 Januari 2005 adalah sebagai berikut : Kas, Rp 9.400.000,00; Piutang Dagang, Rp 4.750.000,00; Perlengkapan, Rp 560.000,00; Tanah Rp 15.000.000,00; Utang Dagang, Rp 3.880.000,00. Transaksi-transaksi yang terjadi selama bulan Januari 2005 adalah sebagai berikut :
(a) Dibayar sewa bulan Januari, Rp 1.250.000,00.
(b) Dikirimkan faktur tagihan kepada konsumen yang telah menggu¬nakan jasa secara kredit, Rp 6.450.000,00.
(c) Dibayar utang kepada kreditur, Rp 1.680.000,00.
(d) Dibeli perlengkapan secara kredit, Rp 310.000,00.
(e) Diterima pembayaran dari konsumen yang telah menggunakan jasa secara tunai, Rp 3.600.00,00.
(f) Diterima pembayaran dari debitur yang telah menggunakan jasa secara kredit, Rp 3.750.000,00.
(g) Dibayar biaya-biaya berikut: biaya gaji pegawai; Rp 1.300.00,00; biaya pengangkutan, Rp 725.000,00; biaya listrik, Rp 510.0.00,00; macam-macam biaya Rp 190.000,00.
(h) Ditetapkan bahwa pemakaian biaya perlengkapan selama bulan janua ri adalah Rp 570.000,00.
Diminta :
1) Tentukan jumlah modal Ny.Rahmawati per 1 Januari 2005.
2) Tentukan harta, kewajiban, dan modal per 1 Januari 2005 dalam bentuk persamaan akuntansi; selanjutnya tunjukkan pertambahan dan pe-ngurangan yang disebabkan oleh tiap transaksi, dan tetapkan saldo yang baru sesudah terjadi suatu transaksi. Jelaskan penyebab penambahan dan pengurangan atas modal pada kolom paling kanan.
3) Buatlah :
(a) laporan rugi-laba bulan Januari
(b) laporaan perubahan modal bulan Januari, dan
(c) neraca per 30 Januari 2005.
Soal 2
Freshty APPLE adalah sebuah perusahaan perseorangan milik Tuan Darmawan yang mempunyai harta dan kewajiban perusahaan per 1 September 2008 adalah sebagai berikut:
Kas Rp. 10.400.000
Piutang Dagang Rp. 5.750.000
Perlengkapan Rp. 1.560.000
Tanah Rp. 16.000.000
Utang Dagang Rp. 4.880.000
Transaksi-transaksi yang terjadi selama bulan September 2008 adalah sebagai berikut :
a Dibayar utang kepada kreditur Rp. 2.680.000
b. Dibeli perlengkapan secara kredit Rp. 1.310.000
c. Dibayar sewa bulan September Rp. 2.250.000
d. Dibayar biaya-biaya berikut : biaya pengangkutan Rp. 1.725.000, biaya gaji pegawai Rp. 2.300.000 dan biaya listrik Rp 1.510.000
e. Pemakaian biaya perlengkapan selama bulan September adalah Rp. 1.570.000
f. Dikirimkan faktur tagihan kepada konsumen yang telah mengambil produk secara kredit Rp. 7.450.000
g. Diterima pembayaran dari konsumen secara tunai Rp. 4.600.000
Diminta :
1. Tentukan jumlah modal Darmawan per 1 September 2008
2. Buatlah laporan rugi-laba, laporan perubahan modal dan neraca per 30 September 2008
II. DASAR - DASAR PROSEDUR PEMBUKAAN
REKENING SEBAGAI ALAT PENCATATAN
Rekening adalah suatu alat untuk mencatat transaksi-transaksi keuangan yang bersangkutan dengan aktiva, kewajiban, modal, pendapatan, dan biaya. Tujuan pemakaian rekening adalah untuk mencatat data yang akan menjadi dasar penyusunan laporan-laporan keuangan. Rekening memberikan informasi tentang operasi-operasi perusahaan dari hari ke hari. Sebagai contoh, misalnya dari rekening dapat diketahui jumlah piutang perusahaan 'kepada para debitur, jumlah kewajiban perusahaan kepada para kreditur, harga beli aktiva yang dimiliki perusahaan, sumber-sumber dan besamya pendapatan.
Dengan menggunakan rekening maka transaksi-transaksi yang terjadi dalam suatu perusahaan dapat dicatat secara tepat dan lengkap.
Jumlah rekening yang perlu diadakan dalam pembukuan suatu per¬usahaan tergantung kepada kebutuhan. Kumpulan rekening yang digunakan dalam pembukuan suatu perusahaan disebut buku besar atau ledger. Buku besar dapat berupa sebuah "buku" yang halaman-halamannya berfungsi sebagai rekening, atau bisa juga berupa kumpulan kartu. Dalam buku besar biasanya rekening-rekening disusun dengan urutan tertentu, yaitu rekening-rekening untuk neraca disusun paling depan, dan sesudah itu barulah reke¬ning-rekening yang akan dicantumkan dalam laporan rugi-laba
PENGGOLONGAN REKENING
Pada pokoknya rekening-rekening dibagi atas 2 golongan besar, yaitu:
1. Rekening-rekening neraca ( rekening riil), yaitu : rekening-rekening yang pada akhir periode akan dilaporkan di dalam neraca. Rekening neraca (rekening riil) ialah rekening-rekening aktiva (harta), rekening-rekening kewajiban (utang), dan rekening-rekening modal.
2. Rekening - rekening rugi - laba ( rekening nominal ), yaitu : rekening-rekening yang pada akhir periode akan dilaporkan dalam laporan rugi-laba. Rekening ini meliputi rekening pendapatan dan rekening biaya.
SOAL 1
Tuan Youlim, SP mendirikan sebuah biro konsultan pertanian. Berikut ini adalah transaksi-transaksi yang dilakukan selama bulan April 2005 (bulan pertama operasi perusahaan) adalah :
(a) Nasir memulai perusahaannya dengan menyerahkan uang tunai Rp 12.000.000,00, dan sebuah mobil yang bernilai Rp 6.000.000,00 sebagai setoran modalnya.
(b) Dibayar sewa kantor bulan April, Rp 400.000,00.
(c) Dibeli peralatan kantor secara kredit, Rp 2.500.000,00.
(d) Diterima pendapatan jasa perencanaan, Rp 600.000,00.
(e) Dibayar biaya pemasangan iklan pada surat kabar, Rp 100.000,00.
(f) Dikirimkan faktur tagihan kepada seorang konsumen yang menggunakan jasa perusahaan
secara kredit, Rp 800.000,00.
(g) Dibayar premi asuransi untuk 2 tahun, Rp 400.000(00.
(h) Dibayar angsuran utang yang timbul karena pembelian peralatan kantor secara kredit, Rp 1.000.000,90. (Lihat transaksi c).
(i) Diterima pendapatan jasa perencanaan, Rp500.000,00.
(j) Diterima angsuran dari seorang konsumen yang menggunakan jasa secara kredit (lihat transaksi f), Rp 600.000,00.
(k) Tuan Youlim, SP mengambil uang untuk keperluan pribadi, Rp 300.000,00.
(I) Dibayar gaji pegawai, Rp 700.000,00.
Diminta:
(1) Buatlah rekening - rekening T berikut ini: Kas; Piutang Dagang; Asuransi Dibayar di Muka; Peralatan Kantor; Kendaraan; Utang Dagang; Modal Nasir; Prive Tuan Youlim, SP; Pendapatan Jasa Perencanaan; Biaya Gaji; Biaya Sewa; dan Biaya Advertensi. Catatlah transaksi-transaksi di atas secara langsung ke dalam rekening-rekening T tersebut.
(2) Tentukan saldo setiap rekening dan susunlah neraca saldo per 30 April 2005.
SOAL 2
Berikut transaksi-transaksi dari sebuah persewaan mobil pick up milik Huda yang terjadi selama bulan Agustus 2008 ( bulan pertama beroperasi ).
a) Sebagai setoran modalnya, menyerahkan uang tunai Rp. 10.000.000,00 dan 3 buah mobil yang bernilai Rp. 150.000.000,00
b) Dibayar oli untuk keperluan perawatan mobil seharga Rp. 1.000.000,00
c) Dikirimkan tagihan ke Andi yang telah menyewa mobil selama beberapa hari senilai
Rp. 2.000.000,00
d) Huda mengambil uang untuk keperluan pribadi sebesar Rp. 3.000.000,00
e) Dibeli secara kredit sebuah peralatan kantor dari toko ABC seharga Rp. 2.500.000,00
f) Diterima pendapatan jasa persewaan Rp. 1.300.000,00
g) Dibayar gaji pegawai Rp. 900.000,00
h) Diterima pembayaran dari Andi
i) Dibayar angsuran kepada toko ABC sebesar Rp. 750.000,00
j) Dibayar biaya telepon sebesar Rp. 450.000,00
Diminta
1. Catatlah transaksi diatas pada rekening T yang bersangkutan
2. Buatlah neraca saldo per 31 Agustus 2008
III. JURNAL DAN POSTING
Jurnal adalah alat untuk mencatat transaksi perusahaan yang dilakukan secara kronologis (berdasarkan urut waktu terjadinya) dengan menunjukkan rekening yang harus didebet dan dikredit beserta jumlah rupiahnya masing-masing. Setiap transaksi yang terjadi dalam perusahaan, sebelum dibukukan ke buku besar, harus dicatat dahulu dalam jurnai. Oleh karena itu buku jurnal sering disebut sebagai buku catatan pertama (book of original entry).
Posting adalah proses memindahkan ayat-ayat jurnal yang telah dibuat dalam buku jurnal ke buku besar disebut posting, yaitu memindahkan jumlah dalam kolom debet jurnal ke dalam sisi debet rekening dan memindahkan jumlah dalam kolom kredit jurnal ke dalam sisi kredit rekening. Seperti telah diuraikan di atas, nama rekening yang diposting di buku besar harus sesuai dengan nama rekening yang tertulis di dalam jurnal. Urut-urutan kegiatan memindahkan ke rekening buku besar ini harus sejalan dengan urut-urutan mendebit dan mengkredit dari jurnal. Dalam perusahaan-perusahaan besar biasanya posting ke buku besar dilakukan dengan menggunakan mesin pembukuan atau secara otomatis dilakukan dengan komputer.
SOAL 1
Perusahaan KUTA Agribis didirikan pada tanggal 1 Juli 2003 oleh Tuan Irham. Transaksi – transaksi yang terjadi selama bulan pertama operasinya adalah sebagai berikut :
a. Tuan Irham menyerahkan hartanya kepada perusahaan berupa uang tunai sebesar Rp 25.000.000,00 dan sebuah mobil yang berharga Rp. 9.000.000,00
b. Dibayar sewa kantor untuk satu bulan sebesar Rp 1.500.000,00
c. Dibeli peralatan kantor secara kredit Rp 2.500.000,00
d. Diterima komisi penjualan sebesar Rp 750.000,00.
e. Dibayar biaya iklan Rp. 250.000,00
f. Diperoleh pendapatan sebesar Rp. 2.000.000,00 tetapi uangnya belum diterima.
g. Dibayar premi asuransi untuk masa tiga tahun Rp. 750.000,000
h. Dilakukan pembayaran atas pembelian peralatan kantor yang dilakukan sebelumnya (lihat c) sebesar Rp. 1.000.000,00
i. Diterima komisi penjualan sebesar Rp. 850.000,00
j. Diterima kas dari pendapatan pada butir f diatas
k. Tn. Irham mengambil uang perusahaan untuk keperluan pribadi sebesar Rp. 650.000,00
Diminta :
1. Buatlah jurnal untuk mencatat semua transaksi di atas !
2. Gunakan rekening T sebagai berikut ; Kas; Piutang Dagang; Asuransi Dibayar Dimuka; Peralatan Kantor; Kendaraan Bermotor; Utang Dagang; Modal Ir. Irham; Prive Ir.Irham; Pendapatan; Biaya Gaji; Biaya Sewa; dan Biaya Advertensi. Bukukan jurnal tersebut diatas ke dalam rekening yang bersangkutan.
SOAL 2
Perusahaan Fresh VEGETABLE Makmur didirikan pada tanggal 1 Januari 2008 oleh Tuan Hamid. Transaksi-transaksi yang terjadi selama bulanpertama operasinya adalah sebagai berikut :
a. Tuan Hamid menyerahkan hartanya kepada perusahaan berupa uang tunai sebesar Rp 25.000.000,00 dan sebuah mobil yang berharga Rp. 9.000.000,00
b. Dibeli peralatan kantor secara kredit Rp 3.000.000,00
c. Dibayar premi asuransi untuk masa tiga tahun Rp 750.000,00
d. Diperoleh pendapatan sebesar Rp 3.000.000,00 tetapi uangnya belum diterima
e. Dibayar sewa kantor untuk satu bulan sebesar Rp 1.000.000,00
f. Diterima komisi penjualan sebesar Rp 1.000.000,00
g. Dibayar biaya iklan Rp 500.000,00
h. Diterima kas dari pendapatan pada butir d di atas
i. Dilakukan pembayaran atas pembelian peralatan kantor yang dilakukan sebelumnya (lihat b) sebesar Rp 1.000.000,00
j. Tuan Hamid mengambil uang perusahaan untuk keperluan pribadi sebesar Rp 650.000,00
Diminta :
1. Buatlah jurnal untuk mencatat semua transaksi di atas !
2. Gunakan rekening T sebagai berikut :
Kas, Piutang dagang, Asuransi dibayar di muka, Peralatan kantor, Kendaraan Bermotor, Utang dagang, Modal Tn. Hamid, Prive Tn. Hamid, Pendapatan, Biaya gaji, Biaya sewa, dan Biaya advertensi.
Bukukan jurnal tersebut di atas ke dalam rekening yang bersangkutan
IV. PENYESUAIAN PEMBUKUAN
Pembuatan penyesuaian pada umumnya berkaitan dengan penentuan laba bersih perusahaan. Seperti kita ketahui, tujuan utama perusahaan adalah mendapatkan laba, sehingga penentuan laba yang tepat adalah merupakan salah satu fungsi akuntansi yang sangat penting. Sehubungan dengan hal ini dalam akuntansi dikenal beberapa konsep dan prinsip yang erat kaitannya dengan penentuan laba yang akan diterangkan dalam uraian berikut, yaitu konsep akuntansi akrual, periode akuntansi, prinsip pendapatan, dan prinsip mempertandingkan.
Tujuan proses penyesuaian adalah :
1) Agar setiap rekening riil, khususnya rekening-rekening aktiva dan rekening-rekening utang, menunjukkan jumlah yang sebenarnya pada akhir periode.
2) Agar setiap rekening nominal (rekening-rekening pendapatan dan rekening-rekening biaya) menunjukkan pendapatan dan biaya yang seharusnya diakui dalam suatu periode.
Saldo-saldo di dalam neraca saldo biasanya memerlukan penyesuaian untuk mengakui hal-hal
sebagai berikut :
1) Piutang Pendapatan; yaitu : pendapatan yang sudah menjadi hak perusahaan tetapi belum dicatat.
2) Utang Biaya; yaitu : biaya-biaya yang sudah menjadi kewajiban perusahaan tetapi belum dicatat.
3) Pendapatan Diterima di Muka; yaitu : pendapatan yang sudah diterima tetapi sebenarnya merupakan pendapatan untuk periode yang akan datang.
4) Biaya Dibayar di Muka; yaitu : biaya-biaya yang sudah dibayar tetapi sebenarnya harus dibebankan pada periode yang akan datang.
5) Kerugian Piutang; yaitu : taksiran kerugian yang timbul karena adanya piutang yang tidak bisa ditagih.
6) Depresiasi (Penyusutan); yaitu : penyusutan aktiva tetap yang harus dibebankan pada suatu periode akuntansi.
7) Biaya Pemakaian Perlengkapan; yaitu : bagian dari harga beli perlengkapan yang telah dikonsumsi selama periode akuntansi.
SOAL 1
Perusahaan Jasa Laris Manis mempunyai neraca saldo sebagai berikut :
Perusahaan Jasa Laris Manis
"Neraca Saldo"
30 November 2004
Kas
Rp 6.200.000,00
Piutang Dagang 2.240.000,00
Bunga Dibayar di MuKa 50.000,00
Sewa Dibayar di Muka 900.000,00
Perlengkapan Kantor 265.000,00
Peralatan Kantor 6.600.000,00
Utang Wesel Rp 3.000.000
Utang Dagang 1.800.000
Modal Tuan Waluyan 10.000.000
Pendapatan Komisi 5.700.000
Pendapatan Sewa' 180.000
Biaya Perlengkapan 3.900.000,00
Biaya Pemeliharaan 80.000,00
Biaya Iklan 395.000,00
Biaya Telepon
50.000,00
Rp 20.680.000,00
Rp 20.680.000
Perusahaan mulai beroperasi tanggai 1 Nopember 2004, dan membuat jurnal penyesuaian setiap akhir hulan. Informasi untuk pembuatan penyesuaian pada tanggai 30 Nopember 2004:
a. Harga perolehan perlengkapan yang ada pada akhir bulan berjumlah Rp 160.000,00.
b. Pada tanggai 1 Nopember 2004, perusahaan memperoleh pinjaman bank sebesar Rp 3.000.000,00 dengan bunga per tahun 10%. Jatuh tempo pinjaman tersebut adalah tanggai 1 Pebruari 2005. Bunga dibayar setiap tanggal 1 Nopember.
c. Biaya gaji untuk bulan Nopember yang belum dibayar berjumlah Rp 310.000,00.
d. Sewa kantor sebulan Rp 300.000,00. Perusahaan melakukan pembayaran sewa tersebut 3 bulan sekaligus pada tanggai 1 Nopember yaitu sebesar Rp 900.000,00.
e. Peralatan kantor dibeli pada tanggai 1 Nopember. Peralatan ini diperkirakan akan mempunyai umur ekonomis 10 tahun dan tidak mempunyai nilai residu (nilai sisa).
Diminta:
1. Buatlah Jurnal penyesuaian yang diperlukan pada tanggal 30 Nopember2004.
2. Hitung jumlah laba bersih yang diperoleh pada bulan Nopember.
3. Susunlah laporan perubahan modal tuan Waluyan, setelah terjadinya transaksi diatas.
SOAL 2
Perusahaan Catur Agroutama memiliki neraca saldo sebagai berikut :
Perusahaan Catur Agroutama
"Neraca Saldo"
30-Nov-07
Kas Rp11.300.000
Piutang Dagang 5.450.000
Bunga Dibayar Di Muka 200.000
Sewa dibayar Di muka 2.700.000
Perlengkapan Kantor 375.000
Peralatan Kantor 8.800.000
Utang wesel Rp 4.750.000
Utang Dagang 5.500.000
Modal tuan Handono 20.000.000
Pendapatan Komisi 3.125.000
Pendapatan Sewa 4.200.000
Biaya perlengkapan 4.250.000
Biaya Pemeliharaan 1.500.000
Biaya Iklan 2.000.000
Biaya Telepon 1.000.000
Rp 37.575.000 Rp 37.575.000
Perusahaan mulai melakukan aktifitasnya pada tanggal 1 november 2007, lalu membuat jurnal penyesuaian pada setiap akhir bulan. Selama bulan Nvember telah terjadi beberapa transaksi-ransaksi sehingga di perlukan penyesuaian.informasi untuk pembuatan penyesuaian tertanggal 30 November 2007 yaitu:
1. Biaya gaji untuk bulan November yang belum di bayar berjumlah Rp 525.000
2. Pada tanggal 1 November 2007, perusahaan memperoleh pinjaman bank sebesar Rp 3.600.000 dengan bunga pertahun 12 %. Pinjaman tersebut jatuh tempo pada tanggal 1 Mret 2008 Bunga di bayar setiap tanggal 1 November
3. Sewa kantor sebulan Rp 1.200.000. Perusahaan melakukan pembayaran sewa tersebut 6 bulan sekaligus pada tanggal 1 November yaitu Rp 7.200.000
4. Harga perolehan peralatan kantor yang ada pada akhir bulan berjumlah Rp 6.250.000
5. Perlengkapan kantor di beli pada tanggal 1 november, peralatan ini di perkirakan akan mempunyai umur ekonomis 5 tahun dan tidak mempunyai nilai residu (nilai sisa).
Diminta :
1. Buatlah jurnal penyesuaian yang diperlukan pada tanggal 30 November 2007.
2. Hitunglah jumlah laba bersih yang diperoleh pada bulan November.
3. Susunlah laporan perubahan modal tuan Handono, setelah terjadinya transaksi diatas
V. NERACA LAJUR
Neraca lajur adalah suatu kertas berkolom-kolom (berlajur-lajur) yang dirancang untuk menghimpun semua data akuntansi yang dibutuhkan pada saat perusahaan akan menyusun laporan-laporan keuangan dengan cara yang sistematis. Sebenarnya neraca lajur lebih tepat disebut sebagai kertas kerja yang digunakan sebagai alat pembantu dalam menyusun laporan-laporan keuangan. Neraca lajur tidak merupakan bagian dari catatan-catatan akuntansi yang formal. Oleh karena sifatnya tidak formal, maka penyusunannya dapat juga dilakukan dengan menggunakan pensil, sehingga lebih mud* dikoreksi apabila terjadi kesalahan.
Neraca lajur sangat bermanfaat untuk memeriksa data yang akan sajikan dalam laporan keuangan. Dalam neraca lajur, saldo rekening-rekening buku besar disesuaikan, diseimbangkan dan disusun menurut cara-cara yang sesuai dengan penyusunan rekening-rekening dalam laporan keuangan. Pemakaian neraca lajur juga dapat menunjukkan bahwa prosedur-prosedur yang perlu dilakukan untuk menyusun laporan keuangan telah dilaksanakan seluruhnya.
Neraca lajur bukan laporan keuangan. Oleh karena itu neraca laji tidak perlu diberikan pada pihak luar. Perlu disadari pula bahwa neraca laji tidak dapat menggantikan kedudukan catatan-catatan akuntansi atau laporar laporan keuangan, melainkan semata-mata hanya merupakan alat pembanu untuk menyusun laporan keuangan.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan pembuatan neraca lajur adalah:
1) Untuk memudahkan penyusunan laporan keuangan.
2) Untuk menggolongkan dan meringkas informasi dari neraca saldo dan data penyesuaian, sehingga merupakan persiapan sebelum disusun la¬poran keuangan yang formal.
3) Untuk mempermudah menemukan kesalahan yang mungkin dilakukan dalam membuat jurnal penyesuaian.
Prosedur dalam menyusun neraca lajur adalah :
1. Masukkan saldo-saldo rekening buku besar ke dalam kolom neraca saldo pada formulir neraca lajur.
2. Masukkan ayat-ayat jurnal penyesuaian ke dalam kolom penyesuaian
3. Mengisi kolom-kolom neraca saldo setelah disesuaikan
4. Memindahkan jjumlah-jumlah di dalam kolom-kolom neraca saldo setelah disesuaikan ke dalam kolom-kolom rugi & laba atau kolom-kolom neraca
5. Menjumlahkan kolom-kolom rugi-laba dan kolom-kolom neraca, memasukkan angkan laba bersih atau rugi bersih sebagai angka pengimbang ke dalam kedua pasang kolom di atas dan sekali lagi menjumlahlkan kolom-kolom tersebut.
SOAL 1
Perusahaan “MELATI “ Advertising mempunyai neraca saldo yang dibuat pada tanggal 30 September 2005 sebagai berikut:
Perusahaan “MELATI “ Advertising
Neraca Saldo
30 September 2005
Nama Rekening Debet Kredit
Kas
Piutang Dagang
Sewa Dibayar di Muka
Persediaan Perlengkapan Kantor Peralatan Kantor
Akumulasi Depr. Peralatan
Utang Dagang
Utang Wesel
Modal Tuan Handoko
Prive Tuan Handoko
Pendapatan
Biaya Sewa
Biaya Gaji
Biaya Lain-lain Rp 245.000,00 267.000,00 140.000,00
50.500,00
864.000,00
1.315.500,00
350.000,00 1.184.000,00 129.500,00
Rp 210.500,00 197.000,00 710.000,00 394.000,00
3.034.000,00
Rp 4.545.500,00 Rp 4.545.500,00
Informasi untuk penyesuaian :
a. Sewa dibayar di muka sebesar Rp 140.000,00 adalah untuk jangka waktu 4 bulan terhitung mulai 1 Agustus.
b. Dari perhitungan fisik terhadap persediaan perlengkapan menunjukkan bahwa persediaan perlengkapan yang ada pada tanggal 30 September 2005 berjumlah Rp14.500,00.
c. Depresiasi peralatan kantor untuk tahun 2005 adalah Rp 58.000,00
d. Bunga yang terutang pada tanggal 30 September 2005 berjumlah Rp 53.500,00.
Diminta :
1. Buatlah neraca lajur 10 kolom.
2. Susunlah laporan keuangan yang mencakup laporan rugi-laba, laporan perubahan modal, dan neraca.
SOAL 2
Perusahaan Jasa Pertamanan mempunyai neraca saldo yang dibuat pada tanggal 30 Juni 2005 sebagai berikut:
Perusahaan Jasa Pertamanan
Neraca Saldo
30 Juni 2005
Nama Rekening Debet Kredit
Kas
Piutang Dagang
Persediaan Perlengkapan
Peralatan Kantor
Utang Dagang
Utang Bank
Modal Tuan Jaya
Prive Tuan Jaya
Pendapatan Jasa
Biaya Sewa
Biaya Gaji
Biaya lain-lain
Biaya Lain-lain Rp 1.385.000,00
165.000,00
270.000,00
150.500,00
1.174.000,00
545.000,00
1.200.000,00
79.500,00
Rp 210.500,00 1.000.000,00
675.000,00
3.083.500,00
Rp 4.969.000,00 Rp 4.969.000,00
Informasi untuk penyesuaian :
a. Peralatan kantor akan dipakai selama 3 tahun. Depresiasi peralatan kantor untuk bulan Desember 2005 adalah Rp 35.000,00
b. Belum dibayar biaya gaji bulan Juni 2005 sebesar Rp 434.000,00
c. Biaya bunga bank bulan Juni 2005 belum dibayar dengan biaya bunga 12% setahun.
d. Perlengkapan yang ada pada tanggal 30 Juni 2005 tinggal Rp 235.000,00. Jumlah yang terpakai untuk kegiatan usaha selama bulan Juni 2008 sebesar Rp 35.000,00
Diminta :
1. Buatlah neraca lajur 10 kolom.
2. Susunlah laporan keuangan yang mencakup laporan rugi-laba, laporan perubahan modal, dan neraca.
ARTI DAN DEFINISI STATUS SOSIAL
Arti Definisi / Pengertian Status Sosial :
Status sosial adalah sekumpulan hak dan kewajian yang dimiliki seseorang dalam masyarakatnya (menurut Ralph Linton). Orang yang memiliki status sosial yang tinggi akan ditempatkan lebih tinggi dalam struktur masyarakat dibandingkan dengan orang yang status sosialnya rendah.
Jenis-Jenis/Macam-Macam Status Sosial & Stratifikasi Sosial Dalam Masyarakat - Sosiologi
Definisi / pengertian dari status sosial, kelas sosial, stratifikasi sosial dan diferensiasi sosial telah dijelaskan dalam artikel sebelumnya. Berikut di bawah ini adalah jenis-jenis atau macam-macam status sosial serta jenis / macam stratifikasi yang ada dalam masyarakat luas :
A. Macam-Macam / Jenis-Jenis Status Sosial
1. Ascribed Status
Ascribed status adalah tipe status yang didapat sejak lahir seperti jenis kelamin, ras, kasta, golongan, keturunan, suku, usia, dan lain sebagainya.
2. Achieved Status
Achieved status adalah status sosial yang didapat sesorang karena kerja keras dan usaha yang dilakukannya. Contoh achieved status yaitu seperti harta kekayaan, tingkat pendidikan, pekerjaan, dll.
3. Assigned Status
Assigned status adalah status sosial yang diperoleh seseorang di dalam lingkungan masyarakat yang bukan didapat sejak lahir tetapi diberikan karena usaha dan kepercayaan masyarakat. Contohnya seperti seseorang yang dijadikan kepala suku, ketua adat, sesepuh, dan sebagainya.
Jenis-Jenis/Macam-Macam Status Sosial & Stratifikasi Sosial Dalam Masyarakat - Sosiologi
Definisi / pengertian dari status sosial, kelas sosial, stratifikasi sosial dan diferensiasi sosial telah dijelaskan dalam artikel sebelumnya. Berikut di bawah ini adalah jenis-jenis atau macam-macam status sosial serta jenis / macam stratifikasi yang ada dalam masyarakat luas :
Macam-Macam / Jenis-Jenis Status Sosial
1. Ascribed Status
Ascribed status adalah tipe status yang didapat sejak lahir seperti jenis kelamin, ras, kasta, golongan, keturunan, suku, usia, dan lain sebagainya.
2. Achieved Status
Achieved status adalah status sosial yang didapat sesorang karena kerja keras dan usaha yang dilakukannya. Contoh achieved status yaitu seperti harta kekayaan, tingkat pendidikan, pekerjaan, dll.
3. Assigned Status
Assigned status adalah status sosial yang diperoleh seseorang di dalam lingkungan masyarakat yang bukan didapat sejak lahir tetapi diberikan karena usaha dan kepercayaan masyarakat. Contohnya seperti seseorang yang dijadikan kepala suku, ketua adat, sesepuh, dan sebagainya.
PENGERTIAN DAN CIRI CIRI MASYARAKAT MULTIKULTURAL
Pengertian dan Ciri-ciri Masyarakat Multikultural
Pengertian dan Ciri-ciri Masyarakat Multikultural
Sebenarnya apa sih pengertian Masyarakat Multikultural ? Apa pula ciri-ciri yang dimiliki masyarakat multikultural ? Sebagaimana telah banyak diketahui, bahwa masyarakat merupakan kategori yang paling umum untuk menyebut suatu kumpulan manusia yang saling berinteraksi secara kontinyu dalam suatu wilayah atau tempat dengan batas-batas geografik, sosial, atau kultural yang tertentu. Terdapat istilah-istilah yang lebih khusus yang digunakan untuk menyebut pengumpulan manusia dengan karakteristik tertentu. Misalnya yang menekankan bahwa interaksi yang kontinyu itu berlangsung dalam batas-batas wilayah geografik tertentu, sehingga orang-orang dalam batas wilayah itu saling berinteraksi secara lebih intensif daripada dengan orang-orang yang berada di luar batas itu. Pengelompokan yang demikian ini disebut komunitas, atau masyarakat setempat. Misalnya masyarakat desa atau masyarakat kota. Juga dapat dalam lingkup ruang geografik yang lebih kecil, misalnya Rukun Tetangga, Rukun Kampung, dusun, dan sebagainya.
Untuk wilayah sosial, dapat berupa kelas atau kelompok sosial tertentu. Misalnya untuk yang berjenjang dapat berupa kelas atas, kelas menengah, atau kelas bawah, sedangkan yang tidak berjenjang dapat juga kelompok kiri, kanan, atau tengah, berbagai kelompok profesi, atau sebagaimana diungkapkan Geertz, ada kelompok santri, priyayi, atau abangan. Untuk kategori wilayah kebudayaan, dapat berupaka sukubangsa atau kelompok-kelompok agama.
Demikianlah, sehingga –sekali lagi– masyarakat merupakan penyebutan yang paling umum dan general untuk sebuah pengumpulan manusia pada suatu wilayah.
Apa yang dimaksud dengan masyarakat multikultural? Masyarakat jenis ini kadang disebut sebagai masyarakat majemuk atau plural society.
Istilah plural society, pertama kali digunakan oleh JS Furnival untuk menyebut masyarakat masyarakat yang terdiri atas dua atau lebih tertib sosial, komunitas atau kelompok-kelompok yang secara kultural, ekonomi dan politik terpisah-pisah serta memiliki struktur kelembagaan yang berbeda-beda antara satu dengan lainnya, atau dengan kata lain merupakan suatu masyarakat di mana sistem nilai yang dianut oleh berbagai kesatuan sosial yang menjadi bagiannya adalah sedemikian rupa sehingga para anggotanya kurang memiliki loyalitas terhadap masyarakat sebagai keseluruhan.
Istilah plural atau majemuk sebenarnya berbeda dengan pengertian heterogen. Majemuk atau plural itu merupakan lawan dari kata singular atau tunggal. Sehingga, masyarakat plural itu bukan masyarakat yang tunggal. Masyarakat tunggal merupakan masyarakat yang mendukung satu sistem kebudayaan yang sama, sedangkan pada masyarakat plural, di dalamnya terdapat lebih dari satu kelompok baik etnik maupun sosial yang menganut sistem kebudayaan (subkultur) berbeda satu dengan yang lain. Sebuah masyarakat kota, mungkin tepat disebut sebagai masyarakat heterogen, sepanjang meskipun mereka berasal dari latar belakang SARA (sukubangsa, agama, ras, atau pun aliran/golongan-golongan) yang berbeda, tetapi mereka tidak mengelompok berdasarkan SARA tersebut. Heterogen lawan dari kondisi yang disebut homogen. Disebut homogen kalau anggota masyarakat berasal dari SARA yang secara relatif sama. Disebut heterogen kalau berasal dari SARA yang saling berbeda, namun –sekali lagi– mereka tidak mengelompok (tersegmentasi) berdasarkan SARA tersebut.
Selanjutnya, suatu masyarakat disebut multikultural, majemuk, atau plural apabila para anggota-anggotanya berasal dari SARA yang saling berbeda, dan SARA tersebut menjadi dasar pengelompokan para anggota masyarakat, sehingga dalam masyarakat terdiri atas dua atau lebih kelompok etnis maupun sosial yang didasarkan pada SARA yang pada umumnya bersifat primordial, dan masing-masing mengembangkan subkultur tertentu. Interaksi antar-kelompok lebih rendah daripada interaksi internal kelompok. Bahkan, di dalam banyak masyarakat majemuk, struktur sosial yang ada sering bersifat konsolidatif, sehingga proses menuju integrasi sosialnya terhambat.
Agar lebih jelas, berikut dikemukakan ciri masyarakat multikultural menurut van Den Berghe.
1. Mengalami segmentasi ke dalam kelompok-kelompok dengan subkultur saling berbeda
2. Memiliki struktur yang terbagi ke dalam lembaga-lembaga yang nonkomplemen
3. Kurang dapat mengembangkan konsensus mengenai nilai dasar
4. Relatif sering mengalami konflik
5. Secara relatif integrasi sosial tumbuh di atas paksaan, dan/atau
6. Ketergantungan ekonomi, dan/atau
7. Dominasi politik oleh suatu kelompok terhadap kelompok yang lain
Konfigirasi masyarakat multikultural.
Furnival mengemukakan bahwa apabila dilihat dari konfigurasi etnis atau kelompok yang menjadi unsurnya, paling tidak terdapat empat macam masyarakat majemuk, yaitu: (1) masyarakat majemuk dengan kompetisi seimbang, (2) masyarakat majemuk dengan maioritas dominan, (3) masyarakat majemuk dengan minirotas dominan, dan (4) masyarakat majemuk dengan konfigurasi fragmental.
1. Masyarakat majemuk dengan konfigurasi kompetisi seimbang
Di antara kelompok-kelompok yang ada, masing-masing mempunyai kekuatan kompetisi yang seimbang, tidak ada satupun kelompok yang dapat menguasai yang lain. Integrasi sosial sebagai sebuah masyarakat besar tidak mudah terjadi, kecuali kalau ada di antara kelompok-kelompok tersebut yang berhasil membangun koalisi lintas kelompok, misalnya lintas etnik yang membentuknya.
2. Masyarakat majemuk dengan konfigurasi maioritas dominan
Di antara kelompok-kelompok yang ada terdapat satu kelompok besar dan berkuasa.
3. Masyarakat majemuk dengan konfigurasi minoritas dominan
Di antara kelompok-kelompok yang ada terdapat satu kelompok yang kecil tetapi berkuasa
4. Masyarakat majemuk dengan konfigurasi fragmental
Terdiri atas kelompok-kelompok kecil yang satu dengan yang lain saling terpisah dan sangat terbatas interaksi dan komunikasinya. Sama dengan konfigurasi kompetisi seimbang, masyarakat majemuk jenis ini pun integrasi sosial hanya dapat dicapai apabila terjadi koalisi lintas etnis.
Menurut Anda, sebagai sebuah masyarakat majemuk, masyarakat Indonesia memiliki konfigurasi yang mana?
Faktor-faktor peyebab kemajemukan
Meskipun menurut sejarah, masyarakat Indonesia relatif berasal dari nenek moyang yang sama, tetapi karena keadaan geografiknya, akhirnya masyarakat Indonesia bersifat majemuk. Kondisi geografik yang menjadi penyebab kemajemukan masyarakat, adalah
1. Bentuk wilayah yang berupa kepulauan. Kondisi ini mengakibatkan, meskipun berasal dari nenek moyang yang sama, tetapi akhirnya mereka terpisah-pisah di pulau-pulau yang saling berbeda, sehingga masing-masing terisolasi dan mengembangkan kebudayaan sendiri. Jadilah masyarakat Indonesia mengalami kemajemukan ethnik atau sukubangsa.
2. Letak wilayah yang strategis, di antara dua benua dan dua samudera, kondisi ini mengakibatkan Indonesia banyak didatangi oleh orang-orang asing yang membawa pengaruh unsur kebudayaan, antara lain –yang paling menonjol– adalah agama. Kondisi ini mengakibatkan masyarakat Indonesia majemuk dalam hal agama. Lima agama besar dunia ada di Indonesia. Lima agama besar yang dimaksud adalah (1) Hindu (pengaaruh India), (2) Budha (pengaruh bangsa-bangsa Asia), (3) Katholik (pengaruh kedatangan bangsa portugis), (4) Kristen (pengaruh kedatangan bangsa Belanda), dan (5) Islam (pengaruh masuknya pedagang-pedagang dari Timur Tengah).
3. Variasi iklim, jenis serta kesuburan tanah yang berbeda di antara beberapa tempat, misalnya daerah Indonesia bagian Timur yang lebih kering, tumbuh menjadi sukubangsa peternak, daerah Jawa dan Sumatra yang dipengaruhi vulkanisme tumbuh menjadi daerah dengan masyarajat yang hidup dari bercocok tanam. Variasi iklim dan jenis serta kesuburan tanah ini mengakibatkan masyarakat Indonesia majemuk dalam hal kultur, antara lain cara hidup.
Bentuk Struktur Sosial Masyarakat Majemuk
1. Struktur sosial yang terinterseksi (intersected social structure)
Kelompok-kelompok sosial yang ada dalam masyarakat dapat menjadi wadah beraktivitas dari orang-orang yang berasal dari berbagai latar belakang sukubangsa, agama, ras, dan aliran.
Dalam bentuk struktur sosial yang demikian keanggotaan para anggota masyarakat dalam kelompok sosial yang ada saling silang-menyilang sehingga terjadi loyalitas yang juga silang-menyilang (cross-cutting affiliation dan cross-cutting loyalities).
Bentuk struktur yang terinterseksi mendorong terjadinya integrasi sosial dalam masyarakat multicultural.
2. Struktur sosial yang terkonsolidasi (consolidated social structure)
Dalam bentuk struktur yang demikian, kelompok-kelompok sosial yang ada hanya mewadahi orang-orang yang berlatar belakang sukubangsa, agama, ras, atau aliran yang sama.
Sehingga terjadi tumpang tindih parameter dalam pemilahan struktur sosial. Orang Bali akan identik dengan orang Hindu, orang Melayu identik dengan orang Islam. Partai tertentu identik dengan orang Islam, partai yang lain identik dengan orang Kristen, dan seterusnya.
Bentuk struktur sosial yang semacam ini akan menghambat terjadinya integrasi sosial dalam masyarakat multicultural, karena akan terjadi pertajaman prasangka antar-kelompok.
Struktur sosial terpilah dengan parameter yang tumpang tindih, pemilahan berdasarkan sukubangsa tumpang tindih dengan pemilahan berdasrkan agama, ras, aliran, atau kelas-kelas sosial dan ekonomi. Ikatan dalam kelompok dalam akan sangat kuat, tetapi akan menimbulkan prasangka terhadap kelompok luarnya.
Perilaku dalam masyarakat multikultural
Dalam kehidupan masyarakat multikultural, sering tidak dapat dihindari berkembangnya faham-faham atau cara hidup yang didasarkan pada ethnosentrisme, primordialisme, aliran, sektarianisme, dan sebagainya.
* Ethnosentrisme merupakan faham atau sikap menilai kebudayaan sukubangsa/kelompok lain menggunakan ukuran yang berlaku di sukubangsa kelompok/masyarakat sendiri
* Primordialisme merupakan tindakan memperlakukan secara istimewa (memberi prioritas) orang-orang yang latarbelakag sukubangsa, agama, ras, aliran atau golongan yang sama dalam urusan publik.
* Kronisme: memprioritaskan teman. Nepotisme = memprioritaskan anggota keluarga.
* Politik aliran merupakan kehidupan perpolitikan yang didasarkan pada faktor-faktor primordial (SARA)
* Prasangka dan stereotipe ras/etnis adalah penilaian suatu ras/etnis berdasarkan pendapat orang banyak yang belum pernah dibuktikan tetapi dianggap benar
Proses integrasi dalam masyarakat multikultual
Integrasi sosial tidak hanya sebuah ungkapan normatif, melainkan juga telah lama menjadi persoalan akademik.
Secara sosiologis, terdapat dua pendekatan:
1) konsensus yang lebih menekankan pada dimensi budaya (teori struktural fungsional), dan
2) konflik yang lebih menekankan dimensi struktural (teori struktural konflik).
Menurut pendekatan konsensus integrasi dapat dicapai melalui suatu kesepakatan tentang nilai dasar (common platform); sedangkan menurut pendekatan konflik, integrasi hanya dapat dicapai melalui dominasi satu kelompok atas lainnya.
Integrasi sosial dalam masyarakat majemuk dipengaruhi oleh beberapa ha, misalnya: (1) struktur sosialnya, apakah interseksi atau konsolidasi, (2) faham atau ideologi, yang berkembang dalam masyarakat apakah ethnosentrisme, primordialisme, aliran, sektarianisme, dan lain-lain, ataukah faham relativisme kebudayaan, (3) apakah dapat berlangsung koalisi, (4) apakah dapat membangun konsensus tentang nilai dasar, (5) apakah berlangsung proses-proses menuju akulturasi budaya majemuk, dan (6) adakah kelompok dominan.
Struktur sosial yang bersifat intersected, berkembangnya faham relativisme kebudayaan, koalisi lintas-etnis, konsensus tentang nilai dasar, akulturasi budaya majemuk, adanya kelompok dominan merupakan faktor-faktor yang mendorong berlangsungnya integrasi sosial dalam masyarakat majemuk.
Multikulturalisme dalam masyarakat multikultural
Multikulruralisme pada dasarnya merupakan cara pandang yang mengakui dan menerima adanya perbedaan-perbedaan cara berfikir, cara berperasaan, dan cara bertindak dalam masyarakat yang bersumber dari adanya latar belakang sukubangsa, agama, ras, atau aliran yang berbeda.
Multikulturalisme lahir karena adanya kesadaran bahwa di masa lalu hubungan di antara warga masyarakat dalam majemuk lebih conderung didasarkan pada primordialisme, ethnosentrisme dan aliran. Sehingga di dalam masyarakat majemuk terdapat potensi konflik di antara kelompok-kelompok atau golongan-golongan sosial yang ada. Hubungan yang demikian menimbulkan masalah dalam proses integrasi sosial dalam masyarakat majemuk. Lahirlah faham multikulturalisme yang lebih didasarkan pada pandangan tentang relativisme kebudayaan. Bahwa pada dasarnya setiap kelompok atau golongan sosial, baik itu sukubangsa, agama, ras, ataupun aliran memiliki ukuran-ukuran dan nilai-nilainya sendiri tentang suatu hal, meskipun tidak tertutup kemungkinan ditemukakannya common platform atau kesamaan di antara kelompok atau golongan-golongan yang saling berbeda itu.
DOKUMEN 2 SMK KETOPONG
Dokumen 2 KTSP
A. Pengertian
Dokumen 2 KTSP adalah : Perangkat ajar guru yang mencakup :
1. SK dan KD Mata pelajaran( Standar Isi )
2. Silabus
3. RPP
B. Uraian
B.1. SK ( Standar Kompetensi) dan KD ( Kompetensi Dasar
Standar Kompetensi: adalah kualifikasi kemampuan minimal peserta didik yang menggambarkan penguasaan sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang diharapkan dicapai pada setiap tingkat dan/atau semester; standar kompetensi terdiri atas sejumlah kompetensi dasar sebagai acuan baku yang harus dicapai dan berlaku secara nasional. Penempatan Standar Kompetensi pada silabus dimaksudkan untuk memandu guru atau pengembang silabus dalam menjabarkan Kompetensi Dasar menjadi pengalaman belajar, sehingga rangkaian kegiatan belajar siswa tidak menyimpang dari koridor kemampuan siswa yang ingin dicapai.
Kompetensi Dasar: merupakan sejumlah kemampuan yang harus dimiliki peserta didik dalam mata pelajaran tertentu sebagai rujukan untuk menyusun indikator kompetensi. Penempatan komponen Kompetensi Dasar dalam silabus sangat penting, hal ini berguna untuk mengingatkan para guru seberapa jauh tuntutan target kompetensi yang harus dicapainya. Di dalam komponen Kompetensi Dasar ini juga dimuat hasil belajar, yaitu pernyataan unjuk kerja yang diharapkan setelah peserta didik mengalami pembelajaran dalam kompetensi tertentu.
B.2. Silabus
Silabus merupakan penjabaran standar kompetensi, Kompetensi dasar dan indikator ke dalam materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran dan pencapaian kompetensi untuk penilaian.
Cara menyusunnya :
1. gunakanlah Kata Kerja + Kata Benda, sehingga rumusnya adalah KD=KK + KB
2. gunakanlah Kata Kerja Operasional untuk indikator
3. Materi Pokok adalah Kata Benda yang ada pada masing-masing Kompetensi Dasar (KD).
4. Kegiatan Pembelajaran isinya harus merupakan kegiatan siswa dan life skill yang terkait dengan kegiatan pembelajarannya, dan tidak perlu menggunakan kata-kata siswa dapat, tapi langsung pada kegiatan siswa.
5. Penilaian diisikan dengan jelas jika tes tertulis terdiri dari apa sajakah tertulisnya sesuaikan dengan uraian pada kolom indikator, apakah bisa ESSAY, PILIHAN GANDA, PENYUSUNAN LAPORAN atau lainnya yang sifatnya tertulis. Jika Tes-nya berbentuk Lisan demikian pula tes lisan nya apa saja.
6. Alokasi Waktu, biasanya menggunakan rumus perbandingan 1 2 4 yaitu pada TM (Tatap Muka) dikalikan 1 pada PS (Praktek di Sekolah) dikalikan 2 dan pada PI (Praktek di Industri) dikalikan 4
7. Sumber Belajar wajib dituliskan lengkap Judul Buku, Modul apa, yang ke-berapa serta Pengarang dan Penerbitnya.
Bagaimana membuat RPP sesuai dengan tuntutan KTSP. hasil pelatihan KTSP Putra Bangsa dapat dijadikan salah satu panduan untuk membuat RPP untuk semua mata diklat
PENGEMBANGAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
A. Pendahuluan
Pengimplementasikan pogram pembelajaran yang sudah dituangkan di dalam silabus, guru dituntut menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). RPP tersebut merupakan pegangan bagi guru dalam melaksanakan pembelajaran baik di kelas, laboratorium, dan/atau lapangan untuk setiap Kompetensi dasar. Oleh karena itu, apa yang tertuang di dalam RPP memuat hal-hal yang langsung berkait dengan aktivitas pembelajaran dalam upaya pencapaian penguasaan suatu Kompetensi Dasar. hal-hal yang harus dicantumkan/dimuat dalam penyusunan RPP adalah Tujuan Pembelajaran,Materi Pembelajaran, Metode Pembelajaran, langkah-langkah Kegiatan pembelajaran, Sumber Belajar, dan Penilaian.
Format : RPP
1. Mencantumkan Identitas
• Nama sekolah :..........
• Mata Pelajaran : .........
• Kelas/Semester : ......
• Standar Kompetensi : ........
• Kompetensi Dasar : ........
• Indikator : .........
• Alokasi Waktu : ........
Catatan:
• RPP disusun untuk satu Kompetensi Dasar.
• Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, dan Indikator dikutip dari silabus yang disusun oleh satuan pendidikan.
• Alokasi waktu diperhitungkan untuk pencapaian satu kompetensi dasar yang bersangkutan, yang dinyatakan dalam jam pelajaran dan banyaknya pertemuan. Oleh karena itu, waktu untuk mencapai suatu kompetensi dasar dapat diperhitungkan dalam satu atau beberapa kali pertemuan bergantung pada karakteristik kompetensi dasarnya.
2.Mencantumkan Tujuan Pembelajaran
Tujuan Pembelajaran berisi penguasaan kompetensi yang operasional yang ditargetkan/dicapai dalam rencana pelaksanaan pembelajaran. Tujuan pembelajaran dirumuskan dalam bentuk pernyataan. Tujuan pembelajaran dapat terdiri atas sebuah tujuan atau beberapa tujuan.
3.Mencantumkan Materi Pembelajaran
Materi pembelajaran adalah materi yang digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Materi pembelajaran dikembangkan dengan mengacu pada materi pokok yang ada dalam silabus.
4.Mencantumkan Metode Pembelajaran
Metode dapat diartikan benar-benar sebagai metode, tetapi dapat pula diartikan sebagai model atau pendekatan pembelajaran, bergantung pada karakteristik pendekatan dan/atau strategi yang dipilih.
5.Mencantumkan Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
Untuk mencapai suatu kompetensi dasar harus dicantumkan langkahlangkah kegiatan setiap pertemuan. Pada dasarnya, langkah-langkah kegiatan memuat unsur kegiatan pendahuluan/pembuka, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Akan tetapi, dimungkinkan dalam seluruh rangkaian kegiatan, sesuai dengan karakteristik model yang dipilih,menggunakan urutan sintaks sesuai dengan modelnya. Oleh karena itu,kegiatan pendahuluan/pembuka, kegiatan inti, dan kegiatan penutup tidak harus ada dalam setiap pertemuan.
6.Mencantumkan Sumber Belajar
Pemilihan sumber belajar mengacu pada perumusan yang ada dalam silabus yang dikembangkan oleh satuan pendidikan. Sumber belajar mencakup sumber rujukan, lingkungan, media, narasumber, alat, dan bahan. Sumber belajar dituliskan secara lebih operasional. Misalnya, sumber belajar dalam silabus dituliskan buku referens, dalam RPP harus dicantumkan judul buku teks tersebut, pengarang, dan halaman yang diacu.
7.Mencantumkan .Penilaian dan Rubrik Penilaian
Penilaian dijabarkan atas teknik penilaian, bentuk instrumen, dan instrumen yang dipakai untuk mengumpulkan data. Dalam sajiannya dapat dituangkan dalam bentuk matrik horisontal atau vertikal. Apabila penilaian menggunakan teknik tes tertulis uraian, tes unjuk kerja, dan tugas rumah yang berupa proyek harus disertai rubrik penilaian.
KTSP SMK KETOPONG
MODEL
KURIKULUM
TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN
UNTUK
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
|
SMK/MAK
|
DEPARTEMEN
PENDIDIKAN NASIONAL
BADAN
PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PENDIDIKAN NASIONAL
PUSAT
KURIKULUM
|
KATA PENGANTAR
Pemberlakuan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 32 tahun 2004
tentang Pemerintahan Daerah menuntut pelaksanaan otonomi daerah dan wawasan
demokrasi dalam penyelenggaraan pendidikan. Pengelolaan pendidikan yang semula
bersifat sentralistik berubah menjadi desentralistik. Desentralisasi
pengelolaan pendidikan dengan diberikannya wewenang kepada satuan pendidikan
untuk menyusun kurikulumnya mengacu pada Undang-undang Nomor 20 tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional, yaitu pasal 3 tentang fungsi dan tujuan
pendidikan nasional dan pasal 35, mengenai standar nasional pendidikan.
Desentralisasi pengelolaan pendidikan yang diharapkan dapat memenuhi
kebutuhan dan kondisi daerah perlu segera dilaksanakan. Bentuk nyata dari
desentralisasi pengelolaan pendidikan ini adalah diberikannya kewenangan kepada
satuan pendidikan untuk mengambil keputusan berkenaan dengan pengelolaan
pendidikan, seperti dalam pengelolaan kurikulum, baik dalam penyusunannya
maupun pelaksanaannya di satuan pendidikan.
Sebagaimana
ketentuan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan, Pengembangan
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) mengacu pada standar nasional
pendidikan: standar isi, proses, kompetensi lulusan, tenaga kependidikan,
sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan dan penilaian pendidikan. Dua
dari kedelapan standar nasional pendidikan tersebut, yaitu Standar Isi (SI) dan
Standar Kompetensi Lulusan (SKL) merupakan acuan utama bagi satuan pendidikan
dalam mengembangkan kurikulum.
Salah satu tugas
Pusat Kurikulum adalah mengembangkan model-model kurikulum berdiversifikasi
sebagai bahan pertimbangan bagi BSNP untuk dapat menetapkan model-model
kurikulum. Model-model
tersebut adalah sebagai berikut ini.
1. Model Pengembangan
Silabus Mata Pelajaran.
2. Model
Pembelajaran Tematik Kelas Awal Sekolah Dasar.
3. Model Pengembangan Mata Pelajaran Muatan
Lokal.
4. Model Pengembangan Diri.
5. Model Pembelajaran Terpadu IPA SMP.
6. Model Pembelajaran Terpadu IPS SMP.
7. Model Integrasi Pendidikan Kecakapan Hidup
SMP dan SMA.
8. Model Penilaian Kelas.
9. Model KTSP SD
10. Model KTSP
SMP
11. Model KTSP
SMA
12. Model KTSP
SMK
13. Model KTSP
Pendidikan Khusus
Model-model ini
bersama sumber-sumber lain dimaksudkan sebagai pedoman sekolah/madrasah dalam
mengembangkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) jenjang Pendidikan
Dasar dan Menengah, sehingga pengembangan
kurikulum pada satuan pendidikan dapat
memberi kesempatan kepada sekolah untuk menyusun kurikulum yang disesuaikan dengan kondisi Satuan
Pendidikan, peserta didik dan sosial budaya masing-masing.
Salah satu model diatas adalah
Model KTSP untuk SMK. Model ini memberi contoh bagi sekolah
bagaimana menyusun KTSP SMK.
Pusat Kurikulum menyampaikan
penghargaan dan ucapan terima kasih kepada banyak pakar yang berasal dari
berbagai Perguruan Tinggi, Direktorat di lingkungan Depdiknas, kepala sekolah,
pengawas, guru, dan praktisi pendidikan, serta Depag. Berkat bantuan dan kerja
sama yang baik dari mereka, contoh-contoh
KTSP dan model-model ini dapat
diselesaikan dalam waktu yang relatif singkat.
Kepala
Pusat Kurikulum
Badan
Penelitian dan Pengembangan
Depdiknas,
Diah Harianti
KURIKULUM
TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN
SMK KETOPONG TENGGARONG
BAB I
PENDAHULUAN
- Latar
Belakang
Kurikulum adalah seperangkat
rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran
serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran
untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
KTSP adalah kurikulum
operasional yang disusun oleh dan
dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan. KTSP terdiri dari tujuan
pendidikan tingkat satuan pendidikan, struktur dan muatan kurikulum tingkat
satuan pendidikan, kalender pendidikan, dan silabus.
Silabus adalah rencana
pembelajaran pada suatu dan/atau
kelompok mata pelajaran/tema tertentu yang mencakup standar kompetensi , kompetensi dasar, materi pokok/pembelajaran,
kegiatan pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi waktu, dan sumber/bahan/alat
belajar. Silabus merupakan penjabaran standar
kompetensi dan kompetensi dasar ke dalam materi pokok/pembelajaran,
kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian.
Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran merupakan bagian dari perencanaan proses pembelajaran yang memuat
sekurang-kurangnya tujuan pembelajaran, materi ajar, metode pengajaran, sumber
belajar, dan penilaian hasil belajar.
D. Analisis SWOT
(a) POTENSI
INTERNAL
1.
SUMBER
DAYA MANUSIA
Memiliki
28 tenaga guru dengan perincian sebagai berikut :
- Guru
Normatif : 10 Orang
- Guru
Adaptif : 10 Orang
- Guru
Produktif : 4 Orang
- Guru BK : 4
Orang
2.
LATAR
BELAKANG PENDIDIKAN GURU
Memiliki
guru dengan latar belakang pendidikan S 2, S 1 dan D 3,
dengan
perincian sebagai berikut :
- Pasca
Sarjana (S2) : 5 Orang
- Sarjana (S1) : 22
Orang
- Diploma III (D3) :
1 Orang
3.
ANTUSIASME
GURU DAN SISWA
Guru dan siswa sangat antusias terhadap program
peningkatan kualitas pendidikan/latihan di SMK Ketopong Tenggarong sangat tinggi mengingat upaya untuk meningkatkan
kualitas dan propesional guru
menjadi lebih baik jika ada satu tujuan
yang akan di capai. Satu tahun
terakhir upaya ke arah itu dilaksanakan dengan pengiriman
Untuk
belajar komputer dan bahasa Inggris ke lembaga – lembaga yang sudah punya
hubungan kerjasama dengan SMK Ketopong Tenggarong. Selain itu ada guru- guru yang dipilih oleh Rayon Kotamadya Jakarta Pusat yang terlibat dalam proyek nasional yaitu
menyusun naskah Ujian Nasional Sekolah Tingkat Rayon Kota kabupaten Kutai
Kartanegara tahun pelajaran 2010 – 2011 dan naskah yang disusun dalm team tersebut di pergunakan
oleh 27 sekolah negeri dan swasta.
4.
SERTIFIKASI NASIONAL
Memiliki guru KKPI dan Bahasa Inggris dengan 2 Orang belum bersertifikat nasional
keduanya telah menunjukkan kemampuan terbaiknya
5.
SARANA
DAN PRASARANA
SMK Ketopong Tenggarong
memiliki gedung berlantai 1 (Satu ) terdiri dari ruang teori dan praktek/work
shop (DENAH GEDUNG TERLAMPIR) masih bergabung dengan STIE Tenggarong
6.
LOKASI
STRATEGIS
SMK
Ketopong Tenggarong berada di Jalan Wolter Monginsidi No. 25 Kel. Timau,
Kecamatan Tenggarong Kota Kabupaten Kutai Kartanegara . Lokasi yang dekat dengan dunia usaha
dan industri ,kantor DPRD tingkat II Kab. Kutai Kartanegara . dan Kantor Bupati
Kabupaten Kota Kutai Kartanegara
7.
SISWA
Jumlah siswa yang selalu stabil
merupakan modal dasar proses pendidikan dan latihan
8.
DUKUNGAN
ORANG TUA SISWA/SISWI
Dukungan orang tua siswa/i sangat
besar terhadap berbagai upaya pengembangan sekolah
9.
KOMITE
SEKOLAH
Komite
sekolah telah turut serta berperan dalam proses pendidikan/latihan,
praktek, pengujian dan proses
pembelajaran kegiatan Belajar mengajar di SMK Ketopong Tenggarong
(b) KELEMAHAN
INTERNAL
- MOTIVASI
Motivasi yang dimiliki guru untuk
mengoptimalkan kinerja yang lemah karena berbagai faktor internal dan
eksternal. Guru yang masa bodo dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, dengan kemajuan sekolah, dan visi
jauh ke depan senantiasa harus diingatkan oleh guru – guru yang menghendaki
adanya perubahan. Adanya rasa puas diri dan mengajar hanya sekedar kewajiban
formal tanpa reserve apa – apa perlu direkondisikan dengan upaya pimpinan untuk
memajukan sekolah.
- PEMAHAMAN
VISI DAN MISI SEKOLAH
Terdapat kekeliruan pemahaman misi dan
visi sekolah menengah kejuruan yang dianggap tak berbeda dengan sekolah umum.
Padahal sesuai dengan tujuan Sekolah Kejuruan adalah mempersiapkan tenaga kerja
menengah trampil yang dibutuhkan oleh dunia usaha/industri
- PENGUASAAN
TEKNOLOGI
Perkembangan teknologi yang
amat pesat tak dapat diikuti oleh guru-guru sehingga terjadi kesenjangan antara
peguasaan teknologi yang dimiliki guru dengan teknologi pada dunia
industri/usaha
- DANA
Diperlukan
dana yang besar untuk pengembangan kualitas pendidikan/latihan disebabkan
mahalnya bahan/alat yang berteknologi tinggi. Komputer, Infocus, dan Laptop adalah salah satu
perangkat yang mempunyai nilai tinggi.
- KOORDINASI
Kelemahan
koordinasi berbagai komponen sekolah menjadikan hambatan
ketika melaksanakan suatu kegiatan
- SISTEM
PENGELOLAAN LINGKUNGAN
Untuk sistem pengelolaan lingkungan
SMK Ketopong Tenggarong bekerjasama
dengan pihak kelurahan dalam hal
pembuangan sampah. Sistem pembuangan sampah baik sampah organik dan sampah non
organik dikelola sesuai dengan peraturan yang
telah dibakukan. Misalkan sampah yang telah terkumpul dibuang di bak sampah di halaman depan
sekolah dan setiap dua hari di ambil untuk dibuang oleh pihak kelurahan
a.
Tahun Pelajaran 2012 – 2013 akan dianggarkan pengadaan
bak sampah untuk membedakan antara sampah organik/basah dan sampah non organik/kering.
b. Kebersihan : Petugas sekolah
terbagi menjadi 1 bagian ada yang membersihkan lantai , lantai , Halaman
sekolah, dan ruang laboratorium/Ruang Tata Usaha. Sedangkan kebeesihan di Kelas
diserahkan kepada petugas piket kelas.
c. Ketertiban : Para pelajar menggunakan seragam sekolah dengan ketentuan
setiap hari Senin – Selasa : Putih – Abu- Abu dengan sepatu hitam dan ikat pinggang hitam.
Rabu s.d Kamis : baju Dinas SMK Lengkap ,
sepatu hitam dan gesper hitam. Jum’at : menggenakan busana Batik menyesuaikan dengan kondisi sekolah. Sabtu :
menggunakan seragam Pramuka dengan sepatu hitam .
d. Kerindangan : setiap 3 bulan
sekali dilaksanakan penggantian atas tanaman dan pohonan yang rusak, mati, dan
juga tiap saat dilaksanakan pemupukkan agar tetap hidup dan mengurangi tingkat
kerusakan dan kematian pohon.
e. Kenyamanan : Sekolah sedang
berusaha untuk menata ulang bagian – bagian lingkungan sekolah yang kurang
termanfaatkan atau kurang dimaksimalkan. Misalkan : menutup tanah – tanah yang
lembab di belakang sekolah dengan dilakukan penyemenan. Bagian – bagian yang
rusak terutama tembok dan corat – coret
diplester dan di cat ulang.
f. Keamanan : Untuk menjaga asset dan kekayaan sekolah yang nilainya
ratusan juta rupiah, maka sekolah menempatkan beberapa pegawai untuk menempati rumah dinas dengan demikian
selama 24 jam kondisi keamanan sekolah terjamin.
g. Kesehatan : Guru, Siswa dan
Karyawan yang sehat dapat meningkatkan
produktivitas kerja secara maksimal. Untuk mengantisipasi guru, siswa dan karyawan yang sakit maka di sekolah
telah di buka layanan Unit Kesehatan Sekolah (UKS) yang menempatkan satu dokter
umum dan satu asisten dokter yang bekerja
pada setiap Rabu dari jam 10.00 – 12.00 WIB. Sekolah membayar dokter setiap bulan Rp. 500.000,- (Empat Ratus Lima Puluh
Ribu Rupiah). Rencana akan dianggarkan tahun Pelajaran 2012-2013
h. Keindahan : Sekolah setiap tahun memiliki program untuk membuat sekolah
menjadi indah sehingga setiap unit/kelas saling bersaing untuk menjadi yang paling indah.
(c) POTENSI
1.
DUKUNGAN
DUNIA USAHA/INDUSTRI
Kerja
sama dengan dunia usaha/industri membuktikan betapa besar dukungan mereka terhadap pengembangan pendidikan
di SMK Ketopong Tenggarong. Siswa /Siswi melaksanakan program PSG ( Pendidikan
Sistem Ganda ) /Praktek Kerja Industri .
2.
Kerjasama yang akan dilakukan antara lain dengan perusahan menyerap tenaga kerja
lulusan SMK Ketopong Tenggarong
3.
TEMPAT
KERJA PROSPEKTIF BAGI LULUSAN
Kebutuhan tenaga kerja terampil tak
pernah henti, oleh sebab itu lulusan SMK Ketopong Tenggarong memiliki banyak kesempatan mendapat tempat
kerja yang prospektif
(d) TANTANGAN
EKSTERNAL
- PERMINTAAN
DUNIA USAHA/INDUSTRI
Kondisi ekonomi Indonesia pasca krisis terus membaik terlihat
dari indikator menguatnya nilai tukar Rupiah terhadap Dollar AS ,
diikuti dengan upaya stabilitas hukum dan keamanan akan mengundang banyak
investor untuk menanamkan modal di Indonesia. Hal ini akan
menggairahkan sektor industri berlanjut dengan peningkatan permintaan/kebutuhan
tenaga kerja.
- PERKEMBANGAN
TEKNOLOGI
Pesatnya perkembangan teknologi
membuat dunia indiustri membutuhkan tenaga kerja baru yang memiliki kemampuan
penguasaan teknologi baru.
- ANIMO
MASYARAKAT
Keinginan masyarakat untuk segera
bekerja setelah menyelesaikan pendidikan membuat animo masyarakat untuk
mengikuti pendidikan di SMK menjadi amat besar
- PERSAINGAN
Persaingan terjadi antara SMK sejenis
dan lembaga pendidikan non formal di masyarakat
- TENAGA
KERJA ASING
Era perdagangan bebas memjadikan suatu
negara tak dapat memproteksi datangnya tenaga kerja dari negara lain yang
berkualitas yang dibutuhkan oleh dunia industri
BAB II
TUJUAN
A. Tujuan SMK
Kurikulum adalah
seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran
serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran
untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Tujuan tertentu ini meliputi tujuan
pendidikan nasional serta kesesuaian
dengan kekhasan, kondisi dan potensi daerah, satuan pendidikan dan
peserta didik. Oleh sebab itu kurikulum disusun oleh satuan pendidikan untuk
memungkinkan penyesuaian program pendidikan dengan kebutuhan dan potensi yang
ada di daerah.
Pengembangan
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang beragam mengacu pada standar
nasional pendidikan untuk menjamin pencapaian tujuan pendidikan
nasional.Standar nasional pendidikan terdiri atas standar isi, proses,
kompetensi lulusan, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan,
pembiayaan dan penilaian pendidikan. Dua dari kedelapan standar nasional
pendidikan tersebut, yaitu Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan
(SKL) merupakan acuan utama bagi satuan pendidikan dalam mengembangkan
kurikulum.
Panduan
pengembangan kurikulum disusun antara lain agar dapat memberi kesempatan
peserta didik untuk :
(a)
belajar untuk beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
(b)
belajar untuk memahami dan menghayati,
(c)
belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif,
(d) belajar untuk hidup
bersama dan berguna untuk orang lain, dan
(e)belajar
untuk membangun dan menemukan jati diri melalui proses belajar yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan.
B. Tujuan
SMK Ketopong Tenggarong
Kurikulum disusun
untuk memungkinkan penyesuaian program pendidikan dengan kebutuhan dan potensi
yang ada di sekolah . Sekolah Menengah Kejuruan Ketopong Tenggarong, sebagai
unit penyelenggara pendidikan juga memperhatikan perkembangan dan tantangan
masa depan. Perkembangan dan tantangan itu menyangkut: antara lain: (1)
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, (2) globalisasi yang memungkinkan
sangat cepatnya arus perubahan dan mobilitas antar dan lintas sektor serta
tempat, (3) era informasi, (4) pengaruh globalisasi terhadap perubahan perilaku
dan moral manusia, (5) berubahnya kesadaran masyarakat dan orang tua terhadap
pendidikan, (6) era AFTA.
C. Visi
SMK Ketopong Tenggarong
Menjadi
SMK yang berkualitas , unggul berlandaskan Akhlaq Mulia
dan IPTEK Serta menghasilkan
tamatan yang mampu bersaing di tingkat nasional dan global.
D. Misi
SMK Ketopong Tenggarong
1. Meningkatkan
kualitas organisasi
dan manajemen
sekolah dalam
menumbuhkan semangat keunggulan dan
kompetitif;
2. Meningkatkan
kualitas KBM dalam mencapai
kompetensi siswa berstandar nasional /internasional;
3. Meningkatkan kualitas kompetensi guru dan pegawai dalam mewujudkan standar pelayanan minimal (SPM);
4. Meningatkan kuantitas
dan kualitas sarana dan prasarana pendidikan dalam mendukung pengusaan
IPTEK;
5. Meningkatkan
kualitas SDM
dan kualitas pembinaan
kesiswaan dalam mewujudkan
Akhlaq Mulia dan Sikap kemandirian;
6. Meningkatkan
kemitraan dengan
DU/DI sesuai prinsip demand driven;
7. Meningkatkan kualitas pengelolaan
unit produksi dalam menunjang dalam menunjang kualitas
SDM;
8. Memberdayakan lingkungan sekolah
dalam mewujudkan wawasan wiyata mandala.
(c) Tujuan
kompetensi keahlian
1. Menyiapkan peserta
didik agar menjadi manusia produktif mampu
bekerja
mandiri, mengisi
lowongan pekerjaan yang ada di dunia
usaha dan industri sebagai tenaga
kerja tingkat menengah sesuai dengan
kompetensi dalam
program keahlian yang dipilihnya;
2. Menyiapkan
peserta didik agar mampu memilih karier, ulet dan gigih dalam berkompetisi, bereadaptasi di lingkungan
kerja, dan mengembangakan sikap
profesional dalam
bidang keahlian yang diminatinya;
3. Membekali pesertas didik dengan ilmu pengetahuan,
teknologi dan seni,agar
mampu mengembangkan
diri dikemudianhari baik secara mandiri
maupun melalui jenjang
pendidikan yang lebih tinggi;
4. Membekali
peserta didik dengan
kompetensi- kopetensi yang sesuai dengan
program keahlian yang dipilih.
BAB III
SRUKTUR
DAN MUATAN KURIKULUM
A.
Struktur Kurikulum
Pada struktur kurikulum pendidikan
dasar dan menengah berisi sejumlah mata
pelajaran yang harus disampaikan kepada peserta didik. Mengingat perbedaan individu sudah barang tentu keluasan dan kedalamannya
akan berpengaruh terhadap peserta didik pada setiap satuan pendidikan kurangnya
42 jam pelajaran setiap minggu. mencapai kompetensi, di samping dimanfaatkan
mata pelajaran lain yang dianggap penting dan tidak tidak terdapat di dalam
struktur kurikulum yang tercantum di dalam Standar Isi. Dengan adanya tambahan waktu,satuan
pendidikan diperkenankan mengadakan penyesuaian-penyesuaian. Tambahan maksimum empat jam pelajaran dapat
dioptimalkan untuk membantu mengatasi kesulitan dalam proses pembelajaran
maupun dalam berkomunikasi.
B. Muatan
Kurikulum
Muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) meliputi sejumlah mata
pelajaran yang keluasan dan kedalamannya merupakan beban belajar bagi peserta
didik pada satuan pendidikan. Di samping itu materi muatan lokal dan kegiatan
pengembangan diri termasuk ke dalam isi kurikulum.
1. Mata pelajaran.
Mata pelajaran merupakan
materi bahan ajar berdasarkan landasan keilmuan yang akan dibelajarkan kepada
peserta didik sebagai beban belajar melalui metode dan pendekatan tertentu.
Beban belajar pada mata pelajaran ditentukan oleh keluasan dan kedalaman pada
masing-masing tingkat satuan pendidikan. Metode dan pendekatan pada mata
pelajaran bergantung pada ciri khas dan karakteristik masing-masing mata
pelajaran dengan menyesuaikan pada
kondisi yang tersedia di sekolah. Sejumlah mata pelajaran tersebut terdiri dari
mata pelajaran wajib dan pilihan pada SMK.
Untuk mencapai standar
kompetensi yang telah ditetapkan oleh industri/ dunia usaha/asosiasi profesi,
substansi mata pelajaran di SMK dikemas dalam berbagai mata pelajaran yang
dikelompokkan dan diorganisasikan menjadi program normatif, adaptif, dan
produktif.
Program
normatif adalah kelompok mata pelajaran yang berfungsi membentuk peserta didik
menjadi pribadi utuh, yang memiliki norma-norma kehidupan sebagai makhluk
individu maupun makhluk sosial (anggota masyarakat) baik sebagai warga negara
Indonesia maupun sebagai warga dunia. Program normatif diberikan agar peserta didik bisa hidup dan berkembang
selaras dalam kehidupan pribadi, sosial, dan bernegara. Program ini berisi mata
pelajaran yang lebih menitikberatkan pada norma, sikap, dan perilaku yang harus
diajarkan, ditanamkan, dan dilatihkan pada peserta didik, di samping kandungan
pengetahuan dan keterampilan yang ada di dalamnya. Mata pelajaran pada kelompok normatif berlaku sama
untuk semua program keahlian.
Program adaptif adalah
kelompok mata pelajaran yang berfungsi membentuk peserta didik sebagai individu
agar memiliki dasar pengetahuan yang luas dan kuat untuk menyesuaikan diri atau
beradaptasi dengan perubahan yang terjadi di lingkungan sosial, lingkungan
kerja, serta mampu mengembangkan diri sesuai dengan perkembangan ilmu
pengetahuan, teknologi, dan seni. Program adaptif berisi mata pelajaran yang
lebih menitikberatkan pada pemberian kesempatan kepada peserta didik untuk
memahami dan menguasai konsep dan prinsip dasar ilmu dan teknologi yang dapat
diterapkan pada kehidupan sehari-hari dan atau melandasi kompetensi untuk
bekerja.
Program
adaptif diberikan agar peserta didik tidak hanya memahami dan menguasai “apa”
dan “bagaimana” suatu pekerjaan dilakukan, tetapi memberi juga pemahaman dan
penguasaan tentang “mengapa” hal tersebut harus dilakukan. Program adaptif
terdiri dari kelompok mata pelajaran yang berlaku sama bagi semua program
keahlian dan mata diklat yang hanya berlaku bagi program keahlian tertentu
sesuai dengan kebutuhan masing-masing program keahlian.
Program produktif adalah
kelompok mata pelajaran yang berfungsi membekali peserta didik agar memiliki
kompetensi kerja sesuai standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI). Dalam
hal SKKNI belum ada, maka digunakan standar kompetensi yang disepakati oleh
forum yang dianggap mewakili dunia usaha/industri atau asosiasi profesi.
Program produktif bersifat melayani permintaan pasar kerja, karena itu lebih
banyak ditentukan oleh dunia usaha/industri atau asosiasi profesi. Program produktif diajarkan secara spesifik sesuai
dengan kebutuhan tiap program keahlian.
STUKTUR
KURIKULUM SMKKETOPONG TENGGARONG
|
||||||||||||||
BIDANG
KEAHLIAN
|
:BISNIS MANAJEMEN
|
|||||||||||||
PEOGRAM
KEAHLIAN
|
:AKUNTANSI
|
|||||||||||||
NO
|
PROGRAM MATA
PELAJARAN
|
DURASI WAKTU ( JAM
)
|
||||||||||||
TINGKAT I
|
TINGKAT II
|
TINGKAT III
|
JUMLAH
|
|||||||||||
I
|
PROGRAM
NORMATIF
|
|||||||||||||
1
|
Pendidikan
Agama
|
80
|
56
|
56
|
192
|
|||||||||
2
|
Pendidikan
kewarganegaraan
|
80
|
56
|
56
|
192
|
|||||||||
3
|
Bahasa
Indonesia
|
80
|
56
|
56
|
192
|
|||||||||
4
|
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan
|
80
|
56
|
56
|
192
|
|||||||||
JUMLAH
JAM NORMATIF
|
320
|
224
|
224
|
768
|
||||||||||
II
|
PROGRAM
ADAPTIF
|
|||||||||||||
1
|
Bahasa
Inggris
|
200
|
112
|
140
|
452
|
|||||||||
2
|
Matematika
|
160
|
112
|
140
|
412
|
|||||||||
3
|
Keterampilan Komputer dan Pengolahan Informasi
|
120
|
84
|
204
|
||||||||||
4
|
Kewirausahaan
|
80
|
56
|
56
|
192
|
|||||||||
5
|
Seni
Budaya
|
80
|
48
|
128
|
||||||||||
6
|
Ilmu
Pengetahuan Alam
|
80
|
56
|
56
|
192
|
|||||||||
7
|
Ilmu
Pengetahuan Sosial
|
80
|
56
|
136
|
||||||||||
JUMLAH
JAM ADAPTIF
|
800
|
524
|
392
|
1716
1716
|
||||||||||
III
|
PROGRAM
PRODUKTIF
|
|||||||||||||
A
|
DASAR
KOMPETENSI KEJURUAN
|
|||||||||||||
1
|
Bekerja sama dengan kolega dan pelanggan
|
12
|
12
|
|||||||||||
2
|
Bekerja
sama dengan lingkungan yang berbeda
|
12
|
12
|
|||||||||||
3
|
Berkomunikasi
dengan telepon dan faksimili
|
30
|
30
|
|||||||||||
4
|
Mengerjakan
persamaan dasar akuntansi
|
20
|
20
|
|||||||||||
5
|
Mengelola
bukti transaksi
|
30
|
30
|
|||||||||||
B
|
KOMPETENSI
KEJURUAN
|
|||||||||||||
6
|
Mengelola
buku jurnal
|
30
|
20
|
20
|
70
|
|||||||||
7
|
Mengelola
buku besar
|
25
|
20
|
20
|
65
|
|||||||||
8
|
Menyelesaikan siklus akuntansi perusahaan jasa
|
|||||||||||||
dan
dagang
|
135
|
170
|
305
|
|||||||||||
9
|
Mengelola
administrasi kas dan bank
|
20
|
40
|
20
|
80
|
|||||||||
10
|
Mengelola administrasi dana kas kecil
|
20
|
30
|
20
|
70
|
|||||||||
11
|
Mengelola
order penjualan
|
10
|
10
|
10
|
30
|
|||||||||
12
|
Mengelola
proses kredit
|
10
|
15
|
10
|
35
|
|||||||||
13
|
Mengelola
kartu piutang
|
10
|
20
|
10
|
40
|
|||||||||
14
|
Mengelola
penagihan piutang
|
10
|
20
|
10
|
40
|
|||||||||
15
|
Mengelola
administrasi pembelian
|
15
|
20
|
15
|
50
|
|||||||||
16
|
Mengelola
kartu utang
|
20
|
20
|
20
|
60
|
|||||||||
17
|
Mengelola
penerimaan barang supplies
|
4
|
4
|
4
|
12
|
|||||||||
18
|
Mengelola kartu persediaan barang suplies
|
4
|
6
|
4
|
14
|
|||||||||
19
|
Mengelola kartu persediaan barang dagang
|
45
|
45
|
|||||||||||
20
|
Mengelola
administrasi gudang
|
4
|
6
|
4
|
14
|
|||||||||
21
|
Mengelola
kartu aktiva tetap
|
10
|
40
|
15
|
65
|
|||||||||
22
|
Mengelola
administrasi pajak
|
10
|
45
|
15
|
70
|
|||||||||
23
|
Mengelola kartu persediaan bahan baku
|
60
|
||||||||||||
24
|
Mengelola kartu persediaan barang jadi
|
50
|
||||||||||||
25
|
Mengelola administrasi gaji dan upah
|
10
|
20
|
20
|
50
|
|||||||||
26
|
Mengelola
kartu biaya produksi
|
45
|
45
|
|||||||||||
27
|
Mengerjakan
siklus akuntansi manufaktur
|
175
|
175
|
|||||||||||
JUMLAH
JAM PRODUKTIF
|
451
|
551
|
437
|
1439
|
||||||||||
IV
|
MUATAN
LOKAL
|
|||||||||||||
1
|
Pendidikan
Lingkungan hidup
|
40
|
28
|
28
|
96
|
|||||||||
2
|
Enterpreuneurship
|
40
|
28
|
28
|
96
|
|||||||||
JUMLAH
JAM MUATAN LOKAL
|
80
|
56
|
56
|
192
|
||||||||||
V
|
PENGEMBANGAN
DIRI
|
|||||||||||||
1
|
BP
/ BK
|
40
|
28
|
28
|
96
|
|||||||||
2
|
Teater
dan Seni Tari
|
40
|
28
|
28
|
96
|
|||||||||
JUMLAH
JAM PENGEMBANGAN DIRI
|
80
|
56
|
56
|
192
|
||||||||||
TOTAL
JAM
|
1731
|
1411
|
1165
|
4307
|
||||||||||
2.
Muatan Lokal
Muatan lokal merupakan
kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi yang disesuaikan dengan ciri
khas dan potensi daerah, termasuk keunggulan daerah, yang materinya tidak
sesuai menjadi bagian dari mata pelajaran lain dan atau terlalu banyak sehingga
harus menjadi mata pelajaran tersendiri. Substansi muatan lokal ditentukan oleh
sekolah, tidak terbatas pada mata pelajaran seni-budaya dan keterampilan,
tetapi juga mata pelajaran lainnya, seperti bahasa Inggris di SD, dan TIK di
SMP. Muatan lokal merupakan mata pelajaran, sehingga sekolah harus
mengembangkan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar untuk setiap jenis muatan
lokal yang diselenggarakan. Sekolah dapat menyelenggarakan
satu mata pelajaran muatan lokal setiap semester, atau dua mata pelajaran
muatan lokal dalam satu tahun.
3.
Kegiatan Pengembangan Diri
Pengembangan diri adalah
kegiatan yang bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, minat,
setiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah. Kegiatan pengembangan diri
di bawah bimbingan konselor, guru, atau tenaga kependidikan yang dapat
dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan pengembangan diri
dapat dilakukan antara lain melalui kegiatan pelayanan konseling yang berkenaan
dengan masalah diri pribadi dan kehidupan sosial, belajar, dan pengembangan
karier peserta didik serta kegiatan ekstrakurikuler, seperti kepramukaan,
kepemimpinan, kelompok seni-budaya, kelompok tim olahraga, dan kelompok ilmiah
remaja.
Pada sekolah menengah
kejuruan, pengembangan diri terutama ditujukan untuk pengembangan kreativitas
dan bimbingan karier.
Pada satuan pendidikan khusus, pengembangan diri lebih menekankan pada
peningkatan kecakapan hidup dan kemandirian sesuai dengan kebutuhan khusus
peserta didik.
Pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran. Penilaian kegiatan pengembangan
diri dilakukan secara kualitatif, tidak kuantitatif seperti pada mata
pelajaran.
4.
Pengaturan Beban Belajar
Beban belajar ditentukan
berdasarkan penggunaan sistem pengelolaan program pendidikan yang berlaku di
sekolah. Sistem tersebut terdiri dari sistem paket dan sistem kredit semester
(SKS). Adapun pengaturan beban belajar pada kedua sistem tersebut sebagai
berikut.
§ SMKN 3 menggunakan sistem paket kategori standar. Beban
belajar dalam sistem kredit semester (SKS) hanya untuk bidang tertentu saja.
§ Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran pada
sistem paket dialokasikan sebagaimana tertera dalam struktur kurikulum.
Pengaturan alokasi waktu untuk setiap
mata pelajaran yang terdapat pada semester ganjil dan genap dalam satu tahun ajaran
dapat dilakukan secara fleksibel dengan jumlah beban belajar yang tetap. Satuan
pendidikan dimungkinkan menambah maksimum empat jam pembelajaran per minggu
secara keseluruhan. Pemanfaatan jam
pembelajaran tambahan mempertimbangkan kebutuhan peserta didik dalam mencapai
kompetensi, di samping dimanfaatkan untuk mata pelajaran lain yang dianggap
penting dan tidak terdapat di dalam struktur kurikulum yang tercantum di dalam
Standar Isi.
§ Alokasi waktu untuk praktik, dua jam kegiatan
praktik di sekolah setara dengan satu jam tatap muka. Empat jam praktik di luar sekolah setara dengan satu jam tatap muka.
5. Ketuntasan belajar
Ketuntasan belajar setiap indikator yang dikembangkan sebagai suatu
pencapaian hasil belajar dari suatu kompetensi dasar berkisar antara 0-100%.
Kriteria ideal ketuntasan untuk masing-masing indikator 95% Sekolah harus
menentukan kriteria ketuntasan minimal dengan mempertimbangkan tingkat
kemampuan rata-rata peserta didik serta kemampuan sumber daya pendukung dalam
penyelenggaraan pembelajaran. Sekolah secara bertahap dan berkelanjutan selalu
mengusahakan peningkatan kriteria ketuntasan belajar untuk mencapai kriteria
ketuntasan ideal.
6. Kenaikan
Kelas dan Kelulusan
Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun ajaran. Kriteria kenaikan kelas diatur oleh masing-masing
direktorat teknis terkait.
Sesuai dengan ketentuan PP 19/2005 Pasal 72 Ayat (1), peserta didik
dinyatakan lulus dari satuan pendidikan pada pendidikan dasar dan menengah
setelah:
·
Menyelesaikan seluruh program
pembelajaran;
·
Memperoleh nilai minimal baik
pada penilaian akhir untuk seluruh mata pelajaran kelompok mata pelajaran agama
dan akhlak mulia, kelompok kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok mata
pelajaran estetika, dan kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, dan
kesehatan;
·
lulus ujian sekolah/madrasah
untuk kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi; dan
·
lulus Ujian Nasional.
·
7.
Penjurusan
Penjurusan dilakukan pada kelas X di SMK. Kriteria penjurusan diatur oleh Direktorat Pembinaan SMK Depdiknas RI.
III.
Kalender Pendidikan
Kalender pendidikan adalah
pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik selama satu tahun
ajaran. Kalender pendidikan mencakup
permulaan tahun ajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran
efektif dan hari libur.
LAMPIRAN –LAMPIRAN
Lampiran
I : Kalender
Pendidikan semester ganjil dan
genap
Lampiran II : Silabus
(Contoh SMKketopong tenggarong
Lampiran III
: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
(Contoh RPP
SMK Mata Pelajaran Akuntansi).
Langganan:
Postingan (Atom)